Jakarta (ANTARA) - Kementerian PUPR menjamin seluruh proyek konstruksi di Tanah Air tetap berlanjut di tengah pandemi COVID- 19.
"Untuk itu, sumber daya manusia konstruksi diminta melakukan inovasi dan meningkatkan kualitasnya guna mendukung program tersebut," kata Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Trisasongko Widianto dalam webinar Bimbingan Teknis (Bimtek) Beton Pracetak dan Prategang yang diikuti 422 peserta secara daring.
Dalam siaran pers Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I) di Jakarta, Rabu, Trisasongko berharap meskipun COVID-19 menjadi hambatan, namun tidak membuat para profesional di industri konstruksi menjadi patah semangat.
"Menciptakan inovasi dan menguatkan profesionalisme, meningkatkan kualitas sumber daya manusia menjadi hal utama dalam menghadapi COVID-19 ini. Jadi, tidak hanya mengandalkan teknologi semata," katanya.
Peserta bimbingan teknis tenaga konstruksi diikuti oleh BUMN sektor konstruksi, para pegawai Kementerian PUPR, perusahaan swasta, akademisi, dan para peminat sektor konstruksi.
Para pembicara webinar ini adalah Ketua Umum AP3I Agus Wantoro, Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Kementerian PUPR Putut Marhayudi, Ketua Umum Ikatan Ahli Pracetak dan Prategang Indonesia (IAPPI) Harry Nugraha Nurjaman, dan beberapa direksi BUMN konstruksi.
Gelaran itu juga menampilkan pembicara dari Korea Selatan dan Singapura yaitu Senior Director Group CEO's Office Lead Digital Management Office Eugene Seah dan Chief Representative Officer at Woh Hup (Private) Limited Director at Woh Hup Indonesia Iwan Susanto.
Agus Wantoro mengharapkan produktivitas industri pracetak dan prategang dapat kembali berjalan normal dengan utilitas 80 persen. "Saat ini, hanya 30 persen," ujarnya.
Ia menyatakan optimistis bahwa investasi dapat berjalan normal kembali dan serapan produk dari anggota asosiasi kembali optimal yang saat ini mencapai 42 juta ton per tahun.
Kapasitas produksi dalam lima tahun terakhir, katanya, terus mengalami peningkatan sejak 2014 sebesar 24,5 juta ton, kemudian naik menjadi 25,32 juta ton. "Kenaikan yang signifikan terjadi pada tahun lalu hingga mencapai 42,6 juta ton," katanya.
Bimtek yang dimulai Rabu ini digelar selama tiga hari. Rencananya, akan diadakan kunjungan secara virtual ke lokasi proyek antara lain Jambaran Tiung Biru Pertamina Cepu, Apartemen Tokyo Riverside 32 lantai, dan Rumah Sakit COVID-19 di Galang dan Simprug.