Malinau (ANTARA News Kaltim) - Petani di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur berhasil mengembangkan energi alternatif dari kotoran hewan sehingga ditetapkan sebagai desa mandiri energi.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim, Ibrahim, di Bulungan, Jumat, mengatakan Desa Panca Agung di Kecamatan Tanjung Palas Kabupaten Bulungan telah ditetapkan sebagai desa mandiri energi berbasis "kohe" atau kotoran hewan.
"Warga Desa Panca Agung telah berhasil mengembangkan biogas berbahan baku kotoran hewan dan sudah banyak digunakan masyarakat dalam berbagai aktivitas," kata Ibrahim.
Hal itu dikatakannya pada acara panen "Padet" atau anak sapi yang berusia di bawah enam bulan dan inseminasi buatan serta pemberantasan penyakit Jembara di Desa Panca Agung, Kecamatan Tanjung Palas.
Tiga ekor sapi lanjut Ibrahim dapat menghasilkan biogas dan setiap satu meter kubik kotoran hewan itu akan menghasilan 1,2 liter gas atau setara dengan minyak tanah, ujarnya.
"Salah seorang warga yang bekerja sebagai pembuat kripik mengaku setiap hari membutuhkan tiga hingga empat liter minyak tanah dengan harga Rp10.000 per liter. Namun, setelah biogas berbasis kohe itu dikembangkan, warga tersebut tidak perlu lagi menggunakan minyak tanah," katanya.
Biogas berbahan baku kohe ini juga dapat digunakan sebagai energi saat aliran listrik PLN terputus serta juga dapat dijadikan sebagai pupuk, ungkap Ibrahim.
Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak mengatakan penggunaan biogas berbasis kohe itu sejalan dengan anjuran pemerintah dalam gerakan penghematan energi.
"Penggunaan biogas ini sejalan dengan imbauan pemerintah terkait gerakan penghematan energi sehingga harus didukung dan kalau perlu terus dikembangkan bukan hanya bagi warga Tanjung Palas tetapi kalau perlu di seluruh Kaltim," katanya.
Pada kegiatan tersebut, Awang Faroek juga menyerahkan bantuan bergulir 200 sapi padet kepada warga serta melakukan inseminasi buatan.
Dinas Pertanian Provinsi Kaltim pada 2009 menyerahkan bantuan 680 ekor sapi kepada warga Desa Panca Agung.
"Pada 2009 lalu Pemerintah Provinsi Kaltim melalui APBD telah memberikan bantuan 680 ekor sapi atau setara Rp5 miliar kepada petani di Desa Panca Agung. Setelah tiga tahun sapi ini kemudian menghasilkan 200 anak sapi atau setara Rp1,2 miliiar yang akan digulirkan kepada petani lainnya," tambah Awang.
Berdasarkan hasil sensus pada 2011, jumlah sapi di Kecamatan Tanjung Palas sudah mencapai 1.800 ekor sementara secara keseluruhan d Kabupaten Bulungan mencapai 9.000 ekor (*)
.
Petani Bulungan Kembangkan Biogas Dari Kotoran Hewan
Jumat, 13 Juli 2012 22:43 WIB