Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, akan memperkenalkan salah satu peninggalan sejarah di kota itu yakni rumah berusia 108 tahun pada rangkaian acara Festival Sarung Samarinda.
Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Kominfo Kota Samarinda, HM Faisal, Jumat, menyatakan, rumah yang dibangun pada 1904 milik bangsawan warga keturunan Tionghoa bernama, H.K.Liem, yang kemudian diwariskan kepada putra bungsunya, Lo Be Long, akan menjadi objek lomba foto yang akan dilaksanakan pada Minggu (27/5).
"Rumah yang terletak di Jalan Yos Sudarso itu saat ini ditempati Ronald Lolang sebagai generasi ketiga dari Lo Be Long. Hingga saat ini, rumah yang menjadi bagian dari sejarah Kota Samarinda itu tidak pernah direhab kecuali hanya bagian atap yang awalnya berbahan sirap diganti asbes," ungkap Faisal.
Lomba foto yang mengambil tema `Tempo Doeloe` itu kata Faisal sengaja mengambil okjek rumah berusia 108 tahun yang saat ini dikenal dengan nama `Villa Anne` itu sebagai upaya memperkenalkan dan mempromosikan rumah itu kepada masyarakat khususnya genarasi muda.
Menurut dia, masih banyak warga Samarinda yang belum mengenal rumah itu sebagai salah satu bagian sejarah kota yang dibelah Sungai Mahakam tersebut.
"Saya yakin, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui Villa Annie sebagai bagian sejarah Kota Samarinda dan bangunannya sudah berusia 108 tahun. Jadi, pada kesempatan ini kami ingin masyarakat lebih mengenal salah satu bangunan tertua di kota ini," kata Faisal.
Pada hari yang sama yakni Minggu malam sekitar pukul 19. 30 Wita lanjut dia, Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Kominfo juga akan menggelar Festival Sarung Samarinda di Plaza Mulia.
Pegelaran budaya yang baru pertama kali dilaksanakan di sebuah mal itu lanjut Faisal akan memperagakan desain Sarung Samarinda yang akan dibawakan 61 model.
"Festival ini akan menampilkan desain Sarung Samarinda yang selama ini dikenal sebagai salah satu kerajinan khas namun dimodivikasi dalam berbagai kreasi oleh desainer lokal. Kegiatan ini sengaja kami laksanakan di sebuah mal agar semua warga baik yang sudak budaya maupun tidak, dapat melihat langsung berbagai desain dari bahan Sarung Samarinda itu," ungkap Faisal. (*)