Pemerintah Kota Samarinda di Provinsi Kalimantan Timur mengawal realisasi janji perusahaan pengembang properti The Premiere Hills untuk membantu warga yang rumahnya terdampak pergeseran penahan tanah di kawasan M Said.
"Jangan sampai komitmen itu tidak terlaksana, mengingat dampaknya kepada rumah warga sekitar. Kami akan terus mengawasi dan menindaklanjuti perkembangan kasus ini," kata Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kota Samarinda Sam Syaimun di Samarinda, Jumat.
"Jangan sampai komitmen itu tidak terlaksana, mengingat dampaknya kepada rumah warga sekitar. Kami akan terus mengawasi dan menindaklanjuti perkembangan kasus ini," kata Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kota Samarinda Sam Syaimun di Samarinda, Jumat.
"Kami harap pengembang bisa bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan oleh proyeknya. Jangan sampai ada korban jiwa atau kerugian materi yang lebih besar lagi," tuturnya.
Sam menyampaikan bahwa pemerintah kota sudah melakukan rapat bersama pengembang The Premiere Hills dan dalam rapat tersebut perusahaan menyampaikan komitmen untuk menyelesaikan masalah yang timbul dalam kegiatan usahanya.
"Tinggal bagaimana pengembang tersebut menjalankan komitmennya. Kami akan terus memantau dan mengawal prosesnya," katanya.
Sementara itu, Senior Project Manager The Premiere Hills Novi Sunarsadmoko mengapresiasi Pemerintah Kota Samarinda yang telah mengundang dan memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk menjelaskan masalah tersebut.
Novi menyampaikan bahwa pada 29 Desember 2023 pergeseran penahan tanah membuat rumah warga yang berbatasan dengan proyek The Premiere Hills terdorong.
Padahal, menurut dia, pembangunan dan pengembangan kawasan sudah dilakukan sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP).
"Sejak dari awal tim geoforce telah melakukan geoscan yang dilakukan di beberapa lokasi sehingga saat dibuat penahan tanah sudah berdasarkan penghitungan," kata Novi.
"Tim kami terdiri dari tim geoforce dan tim proyek sehingga setiap proses yang dijalankan dengan penuh kehati-hatian," ia menambahkan.
Novi mengatakan bahwa perusahaan juga sejak awal melakukan pemantauan sehingga saat penahan tanah bergeser dan berdampak pada rumah warga bisa sigap membantu.
Menurut dia, perusahaan membantu mengevakuasi warga serta menyiapkan tempat tinggal sementara dan bantuan bagi warga yang rumahnya terdampak pergeseran penahan tanah.
"Saat ini sedang dalam proses untuk membebaskan lahan dengan membeli tiga rumah terdampak, sehingga keamanan warga tetap terjaga," kata Novi.
Menurut dia, perusahaan juga telah menyiapkan skema teknis untuk mencegah kejadian serupa terulang.
"Kami berkomitmen tinggi di mana dalam setiap pembangunan memiliki tanggung jawab penuh baik dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan," katanya.
Sam menyampaikan bahwa pemerintah kota sudah melakukan rapat bersama pengembang The Premiere Hills dan dalam rapat tersebut perusahaan menyampaikan komitmen untuk menyelesaikan masalah yang timbul dalam kegiatan usahanya.
"Tinggal bagaimana pengembang tersebut menjalankan komitmennya. Kami akan terus memantau dan mengawal prosesnya," katanya.
Sementara itu, Senior Project Manager The Premiere Hills Novi Sunarsadmoko mengapresiasi Pemerintah Kota Samarinda yang telah mengundang dan memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk menjelaskan masalah tersebut.
Novi menyampaikan bahwa pada 29 Desember 2023 pergeseran penahan tanah membuat rumah warga yang berbatasan dengan proyek The Premiere Hills terdorong.
Padahal, menurut dia, pembangunan dan pengembangan kawasan sudah dilakukan sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP).
"Sejak dari awal tim geoforce telah melakukan geoscan yang dilakukan di beberapa lokasi sehingga saat dibuat penahan tanah sudah berdasarkan penghitungan," kata Novi.
"Tim kami terdiri dari tim geoforce dan tim proyek sehingga setiap proses yang dijalankan dengan penuh kehati-hatian," ia menambahkan.
Novi mengatakan bahwa perusahaan juga sejak awal melakukan pemantauan sehingga saat penahan tanah bergeser dan berdampak pada rumah warga bisa sigap membantu.
Menurut dia, perusahaan membantu mengevakuasi warga serta menyiapkan tempat tinggal sementara dan bantuan bagi warga yang rumahnya terdampak pergeseran penahan tanah.
"Saat ini sedang dalam proses untuk membebaskan lahan dengan membeli tiga rumah terdampak, sehingga keamanan warga tetap terjaga," kata Novi.
Menurut dia, perusahaan juga telah menyiapkan skema teknis untuk mencegah kejadian serupa terulang.
"Kami berkomitmen tinggi di mana dalam setiap pembangunan memiliki tanggung jawab penuh baik dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan," katanya.