Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Hotel Ibis Balikpapan berkualifkasi bintang tiga dengan kapasitas 55 kamar, diresmikan penggunaannya oleh Wali Kota setemat Rizal Effendi Minggu.
"Kami membidik pasar layanan untuk industri minyak dan gas, pertambangan, dan perkebunan," kata Nova Nirwana, Assistant Director of Sales Hotel Novotel dan Hotel Ibis Balikpapan.
Blikpapan saat ini telah memiliki delapan hotel berbintang tiga plus dua hotel bintang lima, dua hotel bintang empat, empat hotel bintang dua, 3 hotel bintang satu, dan 37 hotel kelas melati.
Menurut Nirwana, sebagai jaringan hotel Accor-Ibis, pihaknya menatap persaingan dengan optimis.
Sebagai generasi baru di grup Accor-Ibis, hotel berdesain simpel ini dilengkapi dengan hampir semua fasilitas yang dibutuhkan manusia modern, HOT mulai dari internet di lobi, ruang pertemuan, hingga kamar, sarapan disajikan mulai pukul empat pagi sampai pukul 12.00, sarana olahraga seperti pusat kebugaran, kolam renang, hingga tempat parkir yang lapang dan aman.
"MICE memang juga jadi andalan kami," kata Neil Gow.
MICE atau meeting, incentive, convention, exhibition alias pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran sudah dikembangkan Pemkot Balikpapan sejak lima tahun terakhir.
Hotel Ibis Balikpapan berada di bawah manajemen yang sama dengan Hotel Novotel Balikpapan. Novotel dan Ibis berdiri di atas lahan milik Pemkot dan dioperasikan dengan sistem Build, Operate, and Transferred (BOT) berjangka 30 tahun. Untuk kerjasama ini, Pemkot diwakili perusahaan bernama PT Grand Balikpapan.
"Investasi di Ibis ini sekitar Rp65 miliar, sementara di Novotel dulu, tahun 2005-2006 sekitar Rp200 miliar," ungkap Gafur Chalik, Presiden Direktur PT Grand Balikpapan.
Hotel Ibis mulai dibangun Juni 2011. Peletakan batu pertamanya sendiri Mei 2011. Pembangunan sempat terhenti selama lebih kurang sebulan karena Kalimantan Timur mengalami krisis pasokan semen.
"Untung kemudian semua bisa teratasi dengan baik, dan akhirnya hotel bisa diresmikan bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2012 ini," demikian Chalik. (*)