Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian terus meningkatkan promosi industri kerajinan bakul purun hingga ke tingkat nasional, yakni, sebagai tempat pengganti kantong plastik yang ramah lingkungan.
Menurut Kabid Perindustrian Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin M Shaifullah di Banjarmasin, Rabu, bahwa bakul purun kini dibuat model-model tas lebih moderen hingga terlihat indah.
Sehingga, lanjut dia, bakul purun tidak hanya sebagai tempat untuk menampung sayur-sayuran yang di beli di pasar tradisional saja lagi, tapi sudah bisa dibawa ke mana-mana.
"Dengan berkembangnya kreativitas, bakul purun menjadi tas model kekinian, banyak disukai anak muda," paparnya.
Bahkan, ungkap Shaifullah, saat mengikuti gelar pameran nasional, tas bakul purun kini menjadi perhatian, hingga banyak diminati.
"Sebagian pengunjung bahkan minta alamat pengrajinnya, memang kita bawa produk ke sana, tidak bawa pengrajinnya," papar Shaifullah.
Menurut dia, industri kerajinan bakul purun mulai "naik daun" selama dua tahun ini, di mana Banjarmasin melalui peraturan wali kota melarang adanya pemberian kantong plastik di toko dan pasar moderen bagi pengunjungnya.
"Alternatifnya kan bakul purun, sejak itulah bakul purun mulai naik daun, bahkan berkembang jadi model tas menarik," tuturnya.
Bahkan pada rapat Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) kota, yang dirinya ikuti hari ini, industri kerajinan bakul purun jadi andalan Banjarmasin kini untuk dikembangkan sebagai ekonomi kreatif.
Karena, ujar dia, industri kecil menengah ini cukup banyak pengrajinnya di Kota Banjarmasin, yakni, di daerah Alalak dan Mantuil.
"Bahkan di daerah Alalak itu ada sebanyak 60 pengrajin, di Mantuil baru berkembang," paparnya.
Dengan terus dibantu pengembangannya oleh pemerintah kota, kini industri bakul purun juga sudah masuk pasar moderen, seperti ada di mal dan supermarket.
"Ada acara resmi daerah bahkan secara nasional juga dijadikan cendramata, itu sebagai bentuk perhatian kepada industri ini," paparnya.
Shaifullah mengatakan, industri bakul purun kini mulai menjadi perhatian Kementerian Perdagangan dan Perindustrian, hingga menawarkan pelatihan untuk membuat produksi lebih halus lagi.
"Jadi pemerintah pusat menganjurkan agar industri lebih halus lagi, agar bisa masuk pasar internasional," pungkasnya.