Mesuji, Lampung (ANTARA) - Dirut Hutama Karya Bintang Perbowo menyampaikan bahwa peresmian ruas tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) akan membawa dampak positif terutama terhadap mobilitas masyarakat di Pulau Sumatera serta memperlancar alur distribusi barang dengan waktu tempuh yang singkat plus biaya yang terjangkau.
“Setelah diresmikan, jalan tol ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sudah beroperasi secara penuh serta dapat dilalui oleh masyarakat,” jelas Bintang di Lampung, Jumat.
Bintang memaparkan bahwa tol ini selain akan membuka akses darat dari Lampung ke arah Palembang dan sebaliknya, juga diharapkan mampu merangsang pertumbuhan perekonomian.
“Khususnya pada industri kelapa sawit dan karet yang tersebar di sepanjang jalur tol Terpeka ini,” kata dia.
Ia menyampaikan rasa bangga dan antusiasme masyarakat Lampung dan sekitar Palembang atas peresmian jalan tol ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung ini, sehingga bisa segera beroperasi dan digunakan.
“Masyarakat khususnya di Lampung dan Palembang sangat menunggu peresmian Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung Besar ini, karena dapat segera digunakan sehingga mampu menempuh jarak antardaerah di Palembang ke Lampung hingga menuju ke Bakauheni lebih singkat. Apalagi ini merupakan tol terpanjang di Indonesia, saat ini”, terang Bintang.
Jalan Tol Trans Sumatera ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung akan melengkapi jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar yang sudah terbangun lebih dahulu dan sudah beroperasi. Ruas tol ini secara keseluruhan berjarak 189 kilometer yang membentang dari Lampung hingga Sumatera Selatan. Tiga Ruas tol ini sendiri terbagi atas 2 seksi, Seksi I ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang terhampar sejauh 112km kemudian Seksi II ruas Pematang Panggang – Kayu Agung sepanjang 77km.
Tol Terpeka memiliki 17 jembatan, 6 simpang susun dan 23 underpass yang akan memperlancar aksesibilitas serta perjalanan dari dan menuju ke arah Palembang, Sumatera Selatan. Tol dengan lebar jalur utama sebesar 3.6 m untuk tiap lajur ini dilengkapi dengan 6 gerbang tol (GT) yaitu GT Gunung Batin di KM 26, GT Menggala yang ada di KM 43, GT Lambu Kibang di KM 61, GT Way Kenanga di KM 77, GT Simpang Pematang di KM 99, dan GT Kayu Agung di KM 188.
Tol Terpeka dapat menampung volume kendaraan sebanyak lebih dari 6.400 kendaraan setiap harinya. Para pengguna jalan nantinya bisa beristirahat di 9 tempat istirahat yang tersebar di sepanjang tol, yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian pembangunan. Terdapat 5 tempat istirahat di jalur yang mengarah ke Kayu Agung, dan 4 sisanya untuk arah ke Bakauheni.
Sebagai pengembang infrastruktur yang saat ini bertransformasi menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di Indonesia, Hutama Karya juga concern dalam hal keamanan dan keselamatan, di mana pengguna jalan Tol Terpeka dilengkapi dengan fasilitas patrol sesuai dengan standar yang berlaku. Terdapat 13 unit mobil patroli, 23 unit mobil derek, 4 unit rescue car, 10 unit patroli jalan raya dari kepolisian, serta 8 unit ambulans. Hal ini sebagai bentuk kesiagaan dan antisipasi Hutama Karya akan terjadinya kecelakaan atau hal-hal yang tidak diinginkan di Tol Terpeka pada kemudian hari.
“Kami mengimbau pengguna jalan untuk memperhatikan kondisi badan saat mengemudi, tidak dalam keadaan mengantuk. Selain itu kami selalu mengimbau untuk mengecek kendaraan secara berkala dan memenuhi batas kecepatan berkendara di jalan tol,” kata Bintang.