Samarinda (ANTARA) - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur menggelar acara pelatihan identifikasi dan pengelolaan Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (KBKT) di areal perkebunan.
Pelatihan dilaksanakan pada 11 - 16 November 2019 diikuti 30 peserta dari berbagai instansi dan lembaga terkait kegiatan perkebunan di Hotel Aston Balikpapan.
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ujang Rachmad dihubungi dari Samarinda, Selasa, mengatakan bahwa pelatihan tersebut dimaksudkan untuk memaksimalkan wilayah perkebunan di provinsi ini dalam rangka kepentingan masyarakat.
Menurut Ujang, di Jawa Timur pola perkebunannya berbeda penguasaan lahannya dengan Kalimantan Timur. Di Jawa Timur perkebunannya hampir 95 persen dikuasai rakyat.
Beda dengan Kaltim yang struktur kepemilikkan kebunnya 88 persen lebih bentuknya kebun sawit dan dikuasai perusahaan besar swasta.
"Atas kondisi itulah, mengapa Kaltim lebih banyak disoroti dunia luar terkait tata kelola perkebunan sawitnya," ujarnya.
Karenanya, mengapa nilai konservasi tinggi (NKT) menjadi sangat penting. Sebab NKT ada didalam mayoritas lahan perkebunan hampir 1,2 juta hektare yang sudah tertanam.
Sementara masih ada 2.9 juta hektare yang izinnya diberikan. Kondisi ini menjadi seksi bagi dunia luar melihat pengelolaan perkebunan Kaltim.
Tampak hadir Kepala Sekretariat Komisi ISPO Azis Hidayat, Perhimpunan Pemerhati NKT Indonesia Kresno Dwi Sentosa dan PT Tropenbos Siswoyo. ***1***