Samarinda (ANTARA) - DPRD Provinsi Kalimantan Timur mendorong pembangunan pabrik karet di Kampung Siram, Kabupaten Kutai Barat, sebagai upaya mendongkrak produksi karet di wilayah setempat.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Veridiana Huraq Wang kepada awak media di Samarinda, Kamis, mengatakan bahwa selama puluhan tahun petani karet merasa kesulitan dalam menjual hasil kebunnya, padahal produksi karet di kampung tersebut cukup melimpah.
"Para petani harus mengirim sampai ke Banjarmasin untuk penjualan, sehingga secara otomatis mempengaruhi harga jualnya, mengingat ada beban biaya berkebun, ongkos angkut, belum lagi harus melalui pihak tengkulak yang mencari keuntungan juga," kata Veridiana.
Namun demikian, pihaknya mengapresiasi karena baru-baru ini petani karet sudah ada alternatif pemasaran lain.
"Sekarang sudah ada alternatif pemasaran ke PT Davco Kampun Rejo Basuki, namun perusahaan hanya menampung pembelian karet sebanyak 30 ton per hari," katanya.
Untuk itu, Veridiana mengharapkan peran dari pemerintah daerah untuk bisa mencarikan jalan keluar dengan membawa investor untuk membangun pabrik karet di wilayah itu.
Dengan banyaknya pabrik karet, diyakini bisa menjadi pelecut para petani di kampung tersebut untuk meningkatkan produksi kebunnya.
"Kalau karet pemasarannya bagus, tentu masyarakat akan semakin rajin berkebun, dan dampak yang nyata akan dirasakan oleh masyarakat," katanya.
Selain terkait hasil perkebunan karet, Veridiana juga berharap pemerintah lebih memperhatikan fasilitas publik di daerah tersebut, seperti sarana kesehatan, gedung pertemuan, infrastruktur jalan, sarana air bersih, listrik yang memadai hingga berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan warga.