Kutai Timur (ANTARA) - Tiga anggota Pramuka dari Kabupaten Kutai Timur mendapatkan penghargaan dari Kwartir Pramuka Nasional (Kwarnas) atas prestasi mewakili Indonesia dalam jambore dunia di Virginia Barat, Amerika Serikat.
Ketiga anggota Pramuka Kutai Timur tersebut adalah Rinanda Apriliya Maharani (siswi SMA Negeri 2 Sangatta Utara), Nadira Ramadhina Darmawan (siswi SMA Negeri 2 Sangatta Utara), serta Rani (siswi SMP Negeri 1 Kongbeng).
Ketiganya diberikan piagam penghargaan dalam upacara Hari Pramuka yang ke-58 dan Perkemahan Antar-Satuan Kerja (Peran Saka) se-Kaltim yang berlangsung di lapangan Kantor Setkab Kutai Timur, Selasa.
Penyerahan penghargaan disaksikan oleh Majelis Pembimbing Daerah Kaltim Isran Noor, Ketua Kwartir Pramuka Cabang Kutai Timur Kasmidi Bulang, beberapa Kepala OPD dan seluruh peserta upacara Hari Pramuka dan Peran Saka se-Kaltim.
Ditemui usai upacara berlangsung Rinanda mengungkapkan rasa bahagianya menerima piagam yang langsung diberikan Wakil Ketua Gerakan Kwartir Pramuka Nasional Bidang Bela Negara Brigjen TNI Hasto Pratisto Yuwono.
Ia mengutarakan pengalaman saat mengikuti jambore harus menggunakan bahasa Inggris. Karena seluruh negara dunia berkumpul mengikuti dari Amerika sebagai tuan rumah, Inggris, Norwegia dan lain-lain.
"Perasaan saya pastinya senang sekali, bangga dan tidak menyangka kalau bisa ke sana membawa nama Indonesia. Jadi, ada perasaan bangga dengan diri sendiri. Dukungan pasti dari orang terdekat, orang tua, keluarga, sekolah, Kwarcab, Kwarda, Kwarnas, bahkan dari Presiden RI Joko Widodo juga sempat memberikan dukungan waktu penerimaan dan pelepasan sebelum kami berangkat dan kembali diterima oleh bapak Presiden RI,” kata Rinanda.
Ia menerangkan beberapa ilmu yang diterapkan di sana bakal dibagi dengan kawan-kawan pramuka di Kutai Timur, seperti banyaknya teman baru yang ditemui, budaya baru, dan banyak kegiatan untuk menambah pengalaman lainnya.
Sementara Nadira menjelaskan dia dan teman-teman dalam kegiatan itu lebih berbagi kebudayaan, seperti Norwegia yang menyampaikan tentang tradisinya, kemudian Ia berserta kawan-kawan anggota pramuka Indonesia juga mengenalkan tradisi dan merekomendasikan wisata yang ada di Indonesia.
“Kami pun berbagi scarf Pramuka, misalnya kami tukar garuda mereka kasih scarf bendera mereka ataupun seragam,” katanya.
Ia mengatakan saking asyiknya jambore tersebut dirinya bersama teman-teman ingin mengikuti kembali, namun terkendala umur ke depan dan hanya bisa jadi peserta di jambore dunia Korea Selatan.
Selain tiga remaja Pramuka itu, ada dua guru yang mengikuti APR Workshop di Hong Kong sebagai peserta. Guru itu adalah Hasrul dan Akhmad Kusnaim dari SMA Negeri 2 Sangatta Utara juga mendapat penghargaan.