Samarinda (ANTARA) - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bersama tokoh lintas agama dan lintas etnis Kaltim melakulan deklarasi dan penandatanganan kesepakatan deklarasi damai pasca Pemilu 2019.
Deklarasi dibalut dalam nuansa silaturahmi kebangsaan dan buka puasa bersama yang dilaksanakan, di Pendopo Odah Etam Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Sabtu malam (18/5) .
Kapolda Kaltim, Irjen Pol. Drs. Priyo Widyanto menegaskan, deklarasi penting dilakukan dalam upaya menjaga kondusifitas daerah pasca pelaksanaan Pemilu serentak 17 April lalu.
"Kegiatan ini dimaksudkan untuk merajut silaturahmi dan menjaga kondusifitas Kaltim, diharapkan dengan suasana kondusifitas yang terijalin semakin memantapkan Kaltim ditetapkan sebagai Ibukota NKRI", harapnya.
Sementara Wakil Gubernur, Hadi Mulyadi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para penyelenggara Pemilu, KPU, Bawaslu, jajaran TNI dan Polri serta Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) yang telah bekerja dengan baik menyukseskan pelaksanaan Pemilu.
Dia berpesan agar masyarakat Kaltim tidak terprovokasi dengan tindakan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan daerah.
"Mari kita terima hasil putusan lembaga resmipenyelenggara Pemilu. Siapapun yang dinyatakan menang merupakan pilihan rakyat, sehingga harus kita hargai," serunya.
Sementara silaturahmi kebangsaan dan buka puasa bersama tersebut dihadiri Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen Subiyanto dan anggota Forkopimda Kaltim, KPU, Bawaslu, pengurus partai, tokoh masyarakat, tokoh etnis, FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), Ketua MUI Kaltim, Kepala OPD Kaltim, Jajaran TNI dan Polri serta Linmas.
Pelaksanaan ajang silaturahmi kebangsaan dan buka puasa bersama tersebut berlangsung hikmat dan penuh suasana kebersamaan hingga akhir acara.