Sangkulirang (Antaranews kaltim) - Bupati Kutai Timur Ismunandar mengatakan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus berupaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terutama yang berada di daerah pedesaan melalui Musrembang sebagai bentuk aspirasi masyarakat desa.
“Pemerintah Kabupaten juga akan terus memperbaiki mekanisme Musrenbang, bagaimana mendorong penyelesaian infrastruktur dan kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, kesehatan, pendidikan serta jalan,” kata Bupati saat membuka Musrenbang tingket Kecamatan di Kecamatan Sangkulirang.
Ia mengakui bahwa sekian tahun warga Sangkulirang mengandalkan air hujan sebagai kebutuhan hidup. Namun mulai tahun 2019 akan masuk program sumber air bersih yang sumbernya berasal dari mata air gunung Sekerat.
“ Saya sudah memerintahkan pelaksana tugas Direktur PDAM Suparjan untuk segera melaksanakan proyek air bersih ini,” katanya
Ia juga mengimbau kepada sejumlah perusahaan yang ada untuk membantu melalui dana CSR berkontribusi . Jika perusahaan turut membantu berarti mereka peduli untuk kemajuan desa, tempat mereka bekerja.
Selain kebutuhan air bersih, dirinya juga tahun 2019 akan kembali memperjuangkan listrik murah di Pulau Miang. Rencananya daya listriknya yang ada ditambah Daya sebesar 30.000 watt. Selanjutnya di bidang kesehatan, Sangkulirang juga sudah mempunyai rumah sakit levelnya tidak lagi pratama tetapi menjadi rumah sakit umum daerah.
Ismunandar menjelaskan bahwa di Kecamatan Sangkulirang ada tiga desa yang statusnya maju dan 12 desa lainnya masuk kategori desa berkembang
Dia mengingatkan dalam penggunaan anggaran Desa Membangun (DM) sebesar Rp1 miliar perdesa diharapkan bisa menyelesaikan program pembangunan desa dengan cepat, tidak harus menunggu.
“Dalam membangun harus berdasarkan skala prioritas. Melalui Musrembang semua di bahas, jadi tidak ada lagi ujuk ujuk menyodorkan usulan ke Bappeda ,” tegas Ismu.
Sementara itu Kepala Bappeda Edward Azran mengatakan total usulan anggaran dari Kecamatan Sangkulirang mencapai Rp162 miliar dari 15 desa yang ada. Namun yang baru diverifikasi skala prioritas ada sekitar Rp37 miliar.
“Tidak ada masalah Ini rekor dalam jumlah besar,pasalnya melihat kondisi Sangkulirang, tetapi juga harus melihat daerah lain karena porsi anggaran harus di bagi untuk semua di 18 kecamatan,” ujarnya.(hms13)