Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Puluhan kapal pengangkut kayu dan pasir yang hendak melintas di lokasi ambruknya Jembatan Kartanegara, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dihalau petugas, Jumat (2/12) sore.
Dari pantauan, pascaambruknya Jembatan Kartanegara pada Sabtu (26/11) lalu, puluhan kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM), sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako), kayu dan ponton batu bara tertahan di sepanjang jalur Sungai Mahakam.
Kemudian pada Jumat (2/12), Administrator Pelabuhan Samarinda akhirnya mengizinkan kapal pengangkut sembako dan BBM melintas di lokasi jembatan ambruk mulai pukul 18.00 hingga pukul 24.00 Wita.
Namun, sekitar pukul 17.30 Wita sejumlah kapal, beberapa di antaranya terlihat memuat kayu dan pasir mencoba melintas di lokasi ambruknya Jembatan Kartanegara.
Melihat hal tersebut, Kepala Seksi Pengamanan dan Penertiban Kantor Administrator Pelabuhan Samarinda M Yamin langsung memerintahkan sejumlah petugas yang berjaga di Sungai Mahakam untuk mencegat kapal-kapal itu.
Beberapa kapal milik Administrator Pelabuhan dan kepolisian terlihat langsung mencegat sejumlah kapal yang mulai mendekat ke lokasi ambruknya jembatan itu.
"Kami hanya mengizinkan kapal pengangkut sembako dan BBM yang boleh melintas, itu pun mulai pukul 18.00 hingga pukul 24.00 Wita saja. Jadi, ini merupakan kesalahan petugas yang berjaga di sungai," kata M Yamin di Tenggarong.
Dari pantauan, puluhan kapal pengangkut sembako dan BBM terlihat baru melintas di lokasi ambruknya Jembatan Kartanegara sekitar pukul 22.00 Wita.
Kapal-kapal tersebut umumnya terlihat melintas dari arah hulu Sungai Mahakam, atau dari pedalaman Kaltim menuju hilir atau ke arah Kota Samarinda.
Sementara itu, hanya beberapa kapal terlihat yang melintas dari arah hilir menuju ke hulu Sungai Mahakam. (*)
Puluhan Kapal Dihalau Petugas
Jumat, 2 Desember 2011 21:57 WIB