Samarinda (Antaranews Kaltim) - Gubernur Kaltim, Isran Noor punya niatan bakal mengembalikan kondisi Kaltim yang hijau berkoordinasi dan bekerja sama dengan lembaga riset jaringan pengembagan pembibitan tanaman hutan tanaman pangan sukun. Dia mewacanakan akan menanami lahan terbuka bekas areal tambang dengan tanaman sukun.
"Ada rencana mengembalikan kehijauan Kaltim dengan menanami lahan terbuka bekas lokasi pertambagan dengan tanaman sukun yang dianggap cukup adaptif tumbuh dan berkembang diberbagai jenis tanah," kata Gubernur Isran dalam sambutan saat menghadiri Forum Review 1 Dekade Komitmen Pembangunan Berkelanjutan Kaltim, di Ruang Rapat Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (30/1).
Meski begitu, pelaksanaannya masih diperlukan sebuah riset mendalam apakah mau tumbuh atau tidak di lahan bekas usaha pertambangan yang notabene merupakan kawasan terbuka.
Kemudian masih perlu kerja sama dengan lembaga penelitiaan dalam hal pembibitan massal. Dia mengaku bakal menggandeng Litbang Pertanian Bogor dan Institut Pertanian Bogor dalam melakukan pembibitan massal kultur jaringan tanaman sukun.
"Selanjutnya jika memungkinkan Pertanian Unmul Samarinda membantu sebagai motor penggerak kegiatan pengembangan kegiatan teknologi terkait persoalan agrobisnis, agroindustri, dan kehutanan," katanya.
Bila berhasil, kata dia, tentu akan memberi banyak manfaat, selain mengembalikan kawasan bekas pertambangan menjadi hutan, buah yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan usaha masyarakat seperti sukun di Ambon yang terkenal manis dan Sukun di Pulau Seribu, Jakarta yang jumlah produksinya cukup besar.
"Paling tidak buahnya bisa jadi sumber nutrisi tanaman disekitar apalagi jenis tanaman ini cepat tumbuh, yang jelas niat saya itu. Sekelumit pemikiran mengembalikan Kaltim hijau dan berwarna. Silahkan ditindaklanjuti," serunya.
Isran menyebut persoalan lingkungan tidak hanya terkait persoalan satu sektor saja. Berbagai sektor yang bisa mendapatkan dan memberi manfaat, serta menimbulkan masalah akibat persoalan lingkungan.
Di Kaltim diakui sudah terjadi ketiga hal tersebut, karenanya dia berharap pertemuan kali ini menjadi agenda evaluasi secara komprehensif dalam penyelesaian masalah lingkungan.
"Selama lebih kurang 25 tahun terakhir kondisi lingkungan Kaltim bukan hanya rusak, tapi robek atau Carek bahasa Kutai-nya. Dilihat dimana-mana lubang galian bekas tambang dan kerusakan hutan. Ini yang mendesak diurusi diharap bisa dipikirkan solusi mengembalikan kondisi Kaltim yang hijau," sebutnya.
Pertemuan sendiri menghadirkan narasumber Ketua Harian Dewan Daerah Perubahan Iklim, Profesor Daddy Ruhyat, serta Guru Besar Fakultas Kehutanan Unmul Samarinda, Profesor Soeyito Soedirman dan Profesor Mustofa Agung Sarjono.
Isran Wacanakan Tanam Sukun Di Lahan Eks Tambang
Rabu, 30 Januari 2019 12:08 WIB
"Paling tidak buahnya bisa jadi sumber nutrisi tanaman disekitar apalagi jenis tanaman ini cepat tumbuh, yang jelas niat saya itu. Sekelumit pemikiran mengembalikan Kaltim hijau dan berwarna. Silahkan ditindaklanjuti,