Samarinda (Antaranews Kaltim) - Nilai ekspor berbagai komoditas dari Provinsi Kalimantan Timur ke sejumlah negara tujuan pada Oktober 2018 mencapai 1,71 miliar dolar AS, mengalami kenaikan 16,71 persen ketimbang bulan sebelumnya yang tercatat 1,46 miliar dolar.
"Ekspor pada Oktober tersebut terdiri atas komoditi migas senilai 320,25 juta dolar, kemudian ekspor nonmigas mencapai 1,39 miliar dolar AS,"ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Atqo Mardiyanto di Samarinda, Selasa.
Bila dibandingkan dengan Oktober 2017, maka nilai ekspor pada Oktober 2018 mengalami peningkatan sebesar 4,45persen. Menurutnya, ekspor barang migas di Oktober 2018 yang sebesar itu mengalami kenaikan 39,99 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya (September).
Sementara ekspor barang nonmigas pada Oktober 2018 mencapai 1,39 miliar dolar, atau naik 12,41 persen ketimbang bulan sebelumnya.
Secara kumulatif, lanjutnya, nilai ekspor di Provinsi Kaltim periode Januari-Oktober 2018 mencapai 15,24 miliar dolar AS, atau naik 6,07 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Ia juga mengatakan bahwa dari seluruh ekspor periode Januari-Oktober 2018, ekspor barang migas mencapai 2,73 miliar dolar, atau mengalami penurunan 22,91 persen, kemudian barang nonmigas mencapai 12,51 miliar dolar atau naik sebesar 15,54 persen.
Peningkatan ekspor pada Oktober 2018 disebabkan oleh naiknya ekspor barang migas maupun nonmigas, yakni masing-masing naik sebesar 39,99 persen dan 12,41 persen.
Menurutnya, persentase kenaikan terbesar ekspor pada Oktober 2018 dibandingkan dengan September 2018 terjadi pada golongan perkakas, peralatan, barang tajam, sendok dan garpu dari logam tidak mulia, bagian dari logam tidak mulia yang sebesar 471,22 persen.
Sedangkan persentase penurunan terbesar terjadi pada golongan bahan kimia organik sebesar 42,54 persen, yakni dari 8,72 juta dolar menjadi 5,01 juta dolar.
Untuk negara tujuan ekspor migas dari Provinsi Kaltim pada Oktober 2018 antara lain ke Tiongkok, Jepang, dan Taiwan yang masing-masing senilai 182,26 juta dolar, 98,46 juta dolar, dan 28,94 juta dolar.
"Sedangkan negara tujuan utama ekspor nonmigas dalah India, Tiongkok, dan Jepang yang masing-masing mencapai 348,68 juta dolar AS, 341,31 juta dolar AS, dan 153,31 juta dolar AS, dengan peranan ketiga negara tersebut mencapai 60,54 persen,"kata Atqo.(*)