Long Pahangai (Antaranews Kaltim) - Petinggi Kampung Long Pakaq, Kecamatan Long Pahangai, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, mengaku senang karena pemerintah kabupaten setempat mengalokasikan bantuan keuangan untuk program renovasi rumah warga yang tidak layak huni.
"Sejak tahun lalu kami bersama warga menganggarkan dana renovasi rumah karena banyak rumah warga yang tidak layak, sehingga anggarannya tidak cukup menggingat harus dibagi dengan pembangunan infrastruktur dasar dan pemberdayaan," ujar Petinggi Kampung Long Pakaq Yakobus Tingan di Long Pahangai, Jumat.
Ia merasa bersyukur dan mengaku seolah "ketiban rezeki nomplok" karena Pemkab Mahakam Ulu menggelontorkan bantuan keuangan sekitar Rp300 juta untuk renovasi rumah tidak layak huni di kampungnya.
Bantuan keuangan untuk Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai diprioritaskan pada dua kegiatan, yakni pembangunan sarana air bersih dan renovasi rumah, sedangkan bantuan untuk Kecamatan Laham, Long Bagun, dan Long Hubung diprioritaskan untuk sarana air bersih.
Menurut Tingan, nilai bantuan itu sangat besar karena pada 2017 saja kampungnya hanya menganggarkan Rp50 juta dari Alokasi Dana Kampung (ADK) untuk progran renovasi dua rumah warga.
Sebenarnya, lanjut Tingan, renovasi rumah tidak layak huni dari ADK yang masuk dalam Anggaran Pendapatan daan Belanja Kampung (APBKam) 2017 tidak mencukupi, namun disepakati oleh masyarakat pengerjaannya secara gotong royong.
"Jadi, kami berterima kasih kepada bapak bupati karena meluncurkan program bantuan keuangan, sehingga ada beberapa rumah yang bisa direnovasi. Kemudian APBKampung kami juga tidak terpotong dan bisa digunakan untuk kebutuhan lain yang sudah menjadi prioritas," ucapnya.
Mengenai nilai APBKam Long Pakaq pada 2017, Tingan menuturkan bahwa jumlahnya mencapai Rp3,23 miliar yang bersumber dari dua pendapatan, yakni dari ADK Pemkab Mahulu sebesar Rp2,28 miliar dan dana desa dari pemerintah pusat sekitar Rp948,95 juta.
Pemanfaataan angaran sebesar itu adalah untuk bidang pemerintahan kampung senilai Rp709,59 juta, bidang pembangunan infrastruktur dasar Rp1,7 miliar, bidang pembinaan Rp450,57 juta, dan pemberdayaan masyarakat sekitar Rp80,4 juta.
"Adapun kegiatannya antara lain untuk penyertaan modal di Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam), pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), semenisasi lapangan voli, kegiatan adat Hudoq Pakayang, semenisasi jalan utama dang gang," ucap Tingan. (*)