Samarinda, (ANTARA Kaltim) - The Nature Conservancy, sebuahorganisasi lingkungan yang membawa dampak konservasi pada 69 negara, menyatakansiap melakukan pendampingan terhadap semua desa di Provinsi Kalimantan Timurdemi pengelolan alam yang lestari.
"Dalam pengelolaan lahan demimeningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus mempertahankan dan melestarikan alam,kami menggunakan metode Sigap," ujar Manajer Progam Senior TNC ProvinsiKaltim Niel Makinuddin di Samarinda, Jumat.
Dalammewujudkan metode Sigap (Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan), TNC mengirimfasilitator untuk tinggal di desa bersama warga guna melakukan pendampingan.
Nielmelanjutkan, saat ini pihaknya melakukan pendampingan terhadap 26 kampung diKabupaten Berau, setelah berhasil melakukan pendampingan terhadap dua kampungdi kabupaten tersebut dan berhasil, yakni Kampung Merabu dan Kampung LongDuhung.
Pendampinganterhadap masyarakat di dua kampung tersebut dilakukan sejak 2011, yakni untukpengelolaan hutan alam berbasis kemasyarakatan dan mempertahankan keasrianhutan, bahkan mengembangkan konservasinya.
Pihaknyamengembangkan kesepakatan kerja sama berbasis kinerja. Warga Merabu berkomitmenmengatur tata guna lahan dalam mendukung pengelolaan sumber alam alam melaluipembatasan praktik ladang berpindah dengan tebas dan bakar, menjadi praktikberladang tetap.
Kemudian wargaturut mengelola hutan desa, mengawasi, dan merehabilitasi kawasan yang rusak,termasuk melakukan survei dan melindungi sejumlah gua yang beberapa diantaranya memiliki nilai budaya.
Sedangkan diLong Duhung, warga juga berkomitmen mengelola hutan secara lestari gunamengurangi kerusakan dan penggundulan hutan, yakni upaya pengembangan strategidan proses pelibatan masyarakat secara aktif dalam mengelola hutan dansumberdaya alam secara lestari.
Atas keberhasilantersebut, kini TNC siap mendampingi semua desa di Kaltim dengan menggunakanmetoda Sigap. Bahkan pihaknya juga akan melakukan pendampingan pada duaprovinsi lain, yakni Kalimantan Barat dan Provinsi Riau.
Untukpersiapan pendampingan pada tiga provinsi ini, lanjut Niel, saat ini TNC sedangmelakukan pelatihan metode Sigap dari tiga provinsi yang siap menerapkan Sigapdi desa masing-masing.
Pelatihan yangdigelar di Hotel Selyca Samarinda pada 15 Juni-18 Juni 2017 ini diikuti 25peserta, dengan rincian 12 Pendamping Desa dari 7 kabupaten pada tiga provinsiterkait, 2 staf KPH BB, 3 orang dari LSM di Kaltim, 3 orang dari Kalbar, 3 orangdari Riau.
Jadi, katanya,25 peserta yang sekarang mengikuti pelatihan penerapan metode Sigap ini, kedepan mereka yang akan melakukan pendampingan terhadap desa-desa di tigaprovinsi itu untuk mengelola hutan secara lestari.
"Tujuan besardari program ini adalah bagaimana masyarakat memiliki akses terhadap sumberdaya alam, memiliki kapasitas yangmemadai untuk mengelolanya, pemberdayaan masyarakat, dan berkontribusi dalampeningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Niel lagi. (*)