Solo (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk menumpas pelaku bom Kampung Melayu hingga ke jaringannya.
"Saya sudah perintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku yang melakukan. Kita perintahkan untuk mengejar sampai ke akar-akarnya," kata Presiden di kediamannya di Solo, Kamis.
Pada Rabu (24/5), terjadi dua ledakan di halte bus Transjakarta di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur yang menyebabkan korban jiwa dan korban luka.
"Saya sudah mendapatkan laporan tadi malam terkait dengan ledakan bom, bom bunuh diri di Kampung Melayu di Jakarta," tambah Presiden.
Ia pun menilai bahwa pelaku pengeboman sudah keterlaluan karena menyebabkan banyak korban.
"Kita tahu korban yang ada ini sudah keterlaluan, korban-korban yang ada, tukang ojek jadi korban, supir angkot jadi korban, penjual lapak kelontong jadi korban, polisi jadi korban," ungkap Presiden.
Serangan bom terjadi saat polisi sedang mengawal pawai obor jelang Ramadhan. Pelaku meninggal di tempat.
Total korban tewas akibat bom di Kampung Melayu sebanyak lima orang. Dua orang tewas di antaranya diduga sebagai pelaku, sedangkan tiga orang lainnya merupakan personel Polri.
Sedangkan 10 orang korban luka adalah lima personel polisi dan lima warga sipil. (*)
Presiden: Tumpas Jaringan Bom Kampung Melayu Sampai Akarnya
Kamis, 25 Mei 2017 10:25 WIB