Surabaya (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Maritim Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, mengingatkan masyarakat
untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan musim kemarau kering
dampak El Nino lemah meski saat ini masih masa pancaroba.
"Pada musim kemarau tahun ini terindikasi ada El Nino lemah, dan
itu bisa berdampak terhadap musim kemarau semakin kering," kata
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim
Tanjung Perak Surabaya Eko Prasetyo di Surabaya, Kamis, saat menjelaskan
tentang kondisi cuaca akhir-akhir ini.
Menurut dia, wilayah Jatim saat ini (April-Mei) masih dalam masa
transisi atau pancaroba, sedangkan awal musim kemarau diperkirakan akan
masuk pada awal Juni mendatang.
Namun demikian, musim kemarau tahun ini diperkirakan lebih kering
ketimbang sebelumnya karena saat ini terindikasi ada fenomena alam El
Nino lemah.
Lebih lanjut Eko mengemukakan, meski wilayah Jatim kini dalam masa
pancaroba, tapi hujan deras disertai angin kencang dan petir masih
berpeluang terjadi.
Ia mengimbau masyarakat di daerah rawan
bencana seperti bantaran sungai, daerah dengan kemiringan tinggi, dan
lereng gunung, harus tetap waspada.
Sementara itu, menyinggung kondisi cuaca di perairan, ia menjelaskan
bahwa kondisi gelombang di perairan Laut Jawa kini kondusif dengan
tinggi gelombang 0,5-1 meter dan kecepatan angin sekitar 40 kilometer
per jam.
Sedangkan di selatan Jatim atau Samudera Hindia harus diwaspadai
karena tinggi gelombang mencapai 2-3 meter dengan kecepatan angin lebih
dari 45 kilometer per jam, demikian Eko Prasetyo. (*)
BMKG Ingatkan Masyarakat Siap Hadapi Kemarau Kering
Kamis, 27 April 2017 17:39 WIB