Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mengerahkan sedikitnya 25 perahu untuk memantau kawasan yang terendam banjir di daerah itu.
Kepala BPBD Kota Samarinda Endang Liansyah, Kamis sore menyatakan, selain memantau titik-titik banjir, perahu tersebut juga digunakan untuk mengevakuasi warga dan menyalurkan bantuan kepada para korban banjir.
"Sedikitnya, ada 25 perahu yang dikerahkan untuk memantau titik-titik banjir dan mengevakuasi warga serta memberikan bantuan kepada para korban banjir," kata Endang Liansyah.
Perahu tersebut lanjut Endang Liansyah, tujuh diantaranya milik BPBD Kota Samarinda, tiga dari Pemadam Kebakaran, tujuh dari BPBD Provinsi Kaltim, Dinas sosial serta perahu milik sejumlah relawan.
"Perahu milik BPBD Kota Samarinda yakni sebanyak tujuh unit sudah dikerahkan semua dan disebar ke sejumlah titik yang tergenang. Begitu pun perahu dari BPBD Provinsi Kaltim, PMK, Dinas Sosial serta relawan, sudah disebar di sejumlah titik untuk memantau kondisi banjir dan memberikan pertolongan kepada warga yang menjadi korban banjir," terangg Endang Erliansyah.
BPBD Kota Samarinda tambah ia, pada Kamis siang telah menyalurkan bantuan 150 paket yang masing-masing berisi 5 kilogram beras, satu pilir telur, gula, kopi dan minyak untuk korban banjir di kawasan Perumahan Bengkuring.
Selain itu BPBD Kota Samarinda tambahnya, telah menyalurkan 50 paket bantuan kepada para korban banjir di kawasan Perumahan Griya Mukti.
"Saat ini, kami masih mengemas 200 paket bantuan kebutuhan pokok untuk warga korban banjir di sejumlah titik lainnya. Jadi, paket kebutuhan pokok itu diberikan kepada setiap Kepala Keluarga (KK) yakni masing-masing 5 kilogram beras, satu piring terur serta gula, minyak dan kopi," tuturnya.
"Penyaluran bantuan kami lakukan secara bertahap sebab bantuan kebutuhan pokok itu dikemas terlebih dahulu kemudian didistribusikan ke sejumlah titik lokasi banjir," jelas Endang Liansyah.
Sementara kata Endang Erliansyah, ketinggian air di sejumlah kawasan di Kota Samarinda semakin bertambah bahkan kawasan yang tergenang juga kian meluas.
Dari pantauan BPBD pada Kamis lanjut ia, debit air di Bendungan Benanga semakin tinggi.
"Air sudah berada diatas batas karena tinggi limpasan dari mercu air di Bendungan Benanga 65 sentimeter atau sudah sama tinggi dengan pintu air maksimal. Jadi, tinggi air dari dasar ke pintu air itu setinggi dua meter dan limpasannya itu masih 65 sentimeter," terang Endang Liansyah. (*)