Samarinda (ANTARA Kaltim) - Harga minyak sawit mentah (CPO) di Kalimantan Timur dalam tiga bulan terakhir turun dari Rp8.763,50 pada Februari, Rp8.689 pada Maret dan Rp8.529,56 per kg pada April 2017.
"Turunnya harga CPO karena berbagai hal, di antaranya melemahnya permintaan dari negara importir CPO," ujar Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Ujang Rachmad di Samarinda, Sabtu.
Beberapa bulan sebelumnya, lanjut dia, harga CPO sempat menguat dan memberikan angin segar bagi petani sawit maupun perusahaan pengolah, karena kenaikan harga CPO juga diimbangi dengan naiknya harga tandan buah segar.
Pada Desember 2016 misalnya, harga CPO di Kaltim saat itu sebesar Rp7.777 per kg, pada Januari 2017 naik menjadi Rp8.257 per kg, dan pada Februari kembali naik menjadi Rp8.689 per kg.
Sedangkan pada April 2017, meskipun harganya turun ketimbang Maret, namun masih di atas harga yang berlaku pada Desember 2016 dan Januari 2017, sehingga ia meyakini perkembangannya masih lebih baik ketimbang sebelumnya.
Namun demikian, ia berharap penurunan harga itu tidak terjadi lagi pada Mei 2017, karena pergerakan harga CPO biasanya juga berpengaruh pada harga komoditas sejenis seperti TBS dan minyak inti sawit atau kernel.
Untuk harga kernel rerata tertimbang, lanjut Ujang, pada April ini telah ditetapkan senilai Rp6.852 dengan indeks K sebesar 82,80 persen.
Harga itu mengalami penurunan ketimbang Maret yang ditetapkan Rp8.043 per kg dan pada Februari yang seharga Rp7.813 per kg.
Ia melanjutkan rapat penetapan harga baik CPO, kernel, maupun TBS kelapa sawit untuk periode April 2017, dilakukan pada Jumat (31/3) di Balikpapan.
"Sesuai Pergub Kaltim Nomor 41/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Pembelian harga TBS, maka hasil keputusan tim penetapan harga pada 31 Maret 2017, diberlakukan setiap transaksi yang terjadi pada bulan April 2017," kata Ujang. (*)