Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengaku optimistis swasembada beras di daerah itu pada 2018 akan tercapai.
"Saya optimstis swasembada beras pada 2018 pasti tercapai," kata Awang Faroek saat panen padi sawah bersama Kodim 0913 Penajam Paser Utara, di Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu, Kamis.
"Saat ini, memang petani baru menanam sekali setahun. Jika mereka bisa menanam konsisten dua sampai tiga kali setahun dengan ketersediaan air yang memadai, maka bisa kita pastikan swasembada beras akan terwujud bahkan Kaltim akan memberikan kontribusi untuk swasembada beras nasional," ujarnya.
Saat ini, kata Awang Faroek, Kaltim masih kekurangan produksi padi sekitar 80.000 ton per tahun.
Tetapi, katanya, dengan produksi mencapai rata-rata 6,5 ton per hektare, maka diyakini pada 2018 swasembada beras di Kaltim sudah bisa diwujudkan.
"Pasalnya, setiap tahun Kaltim mampu memproduksi padi mencapai 500.000 ton per tahun. Jika didukung dengan pengembangan lahan sawah serta produktivitas padi, maka saya yakin produksi padi Kaltim akan semakin meningkat," terang Awang Faroek.
Gubernur menyakini target produksi padi Kaltim 2018 sebanyak 608.000 ton dapat dicapai.
Optimisme itu, menurut Awang Faroek, berdasarkan hasil panen padi petani yang mencapai 6,5 ton perhektare setiap kali panen.
"Hal ini dibuktikan para petani di Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara. Ini tentu sangat menggembirakan. Apalagi, jika sistem pengairan para petani semakin baik tentu target 608.000 ton per tahun akan terwujud. Kami akan perhatikan masalah pengairannya agar produksi padi Kaltim terus meningkat," ucap Awang Faroek.
Pertanian Kaltim, menurut Gubernur, akan semakin maju dengan dukungan kredit perbankan, baik dari bank konvensional maupun BPD Kaltim dalam bentuk kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit pangan sejahtera.
Daerah potensial pertanian di Kaltim, lanjut ia, saat ini pun telah mendapat dukungan pusat dan Pemprov Kaltim.
Ia menyebtukan, daerah potensial itu antara lain, Kabupaten Penajam Paser Utara, Paser dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Gubernur juga mendorong agar para petani membiasakan diri memanfaatkan alat mesin pertanian (alsintan) berupa mesin panen serta "handtractor" atau traktor tangan untuk mendukung kemajuan pertanian mereka.
"Melalui dukungan ini, kami harapkan Kaltim mampu mewujudkan program pertanian modern, Cepat, tepat dan berkualitas," kata Awang Faroek.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Hortikultura Kaltim H Ibrahim mengatakan, luas lahan yang dipanen di Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu itu seluas 14.000 hektare.
"Hanya saja, di Kabupaten Penajam Paser Utara maupun Kabupaten Paser, pola tanamnya sekali setahun. Karena itu, pembangunan Bendung Regulator Telake akan sangat membantu pengairan di wilayah ini dan Kabupaten Paser sehingga petani bisa panen setiap tahun dua hingga tiga kali," kata Ibrahim. (*)