Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur mengatakan salam Genre (Generasi Berencana) untuk generasi muda memiliki tiga makna unggulan, yakni tidak menikah mudah, tidak melakukan seks bebas, dan tidak menggunakan narkoba.
"Salam Genre dengan mengacungkan tiga jari (jari tengah, jari manis, jari kelingking) kemudian telunjuk dan jempol membentuk lingkaran, ini bukan sekedar lambang salam, namun simbol dengan makna besar," ujar Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Sukaro Teguh Santoso di Samarinda, Kamis.
Hal itu dikatakan Teguh saat membuka pelayanan KB Gratis kepada warga di bantaran Sungai Karang Mumus Samarinda yang dipusatkan di Jalan Perniagaan I, samping Jembatan Perniagaan, dekat Pasar Segiri.
Makna lingkaran dari telunjuk dan jempul adalah zero atau nol yang menggambarkan tidak melakukan tiga hal. Pertama adalah tidak menikah di usia mudah karena pernikahan di usia mudah akan menyebabkan banyak masalah.
Dalam hal ini, remaja disarankan serius belajar mulai jenjang sekolah hingga perguruan tinggi dan meningkatkan kariernya, setelah usianya matang baru dianjurkan menikah sehingga secara mental dan reproduksi juga siap membina rumah tangga agar memiliki keturunan.
Zero kedua adalah tidak melakukan seks bebas (zero free sex). Konseling di bidang ini untuk membangun pusat informasi antarremaja baik antarpelajar maupun antarmahasiswa, atau antarteman sebaya.
Dalam penekanan konseling zero free sex, kegiatannya berupa penyuluhan dan melatih remaja memiliki kemampuan, dapat memecahkan solusi, dan mencegah remaja dari pergaulan bebas, sehingga ketika ada remaja yang punya masalah, maka bisa diselesaikan melalui bimbingan dan konseling sebaya.
Sedangkan untuk zero narkoba, maka remaja juga diberikan wawasan tentang apa itu narkoba dan bagimana bahayanya jika seseorang mengkonsumsi obat-obatan terlarang, sehingga melalui bimbingan ini maka para remaja bisa menjauhi narkoba.
"Narkoba merupakan persoalan yang harus menjadi perhatian semua pihak, mulai dari BNN, aparat, orang tua, hingga BKKBN pun turut memikirkan jangan sampai anak-anak kita terperangkap bahya narkoba," ujarnya.
BKKBN, lanjut Teguh, bukan hanya mengurus alat kontrasepsi. Selama ini masyarakat hanya mengenal tugas BKKBN pasti berhubungan dan alat kontrasepsi, padahal pelayanan KB berupa alat kontrasepsi hanya sebagian kecil dari banyaknya program BKKBN.
Setelah membuka pelayanan KB secara gratis, Teguh bersama Kepala Dinas Pengendalian Pendudukan dan KB Kota Samarinda Marnabas, serta rombongan kemudian meninjau ruang pelayanan KB, dilanjutkan menanam pohon buah di bantaran Sungai Karang Mumus.(*)