Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Agama optimistis
kuota haji sebanyak 221.000 dapat terserap seluruhnya, sehingga seluruh
persiapan penyelenggaraan untuk musim haji 2017 ini harus dipersiapkan
dengan baik meski Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) belum
ditetapkan pemerintah.
Penetapan BPIH hingga kini masih terus berproses di DPR dan
diharapkan secepatnya dapat diumumkan sehingga anggota jemaah haji di
seluruh Tanah Air dapat melunasi pembayaran melalui bank penerima
setoran, kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ahada Barori di
Jakarta, Selasa.
"Pembahasan BPIH hingga kini masih berproses, masih dibahas di komisi VIII," kata Ahada Barori.
Ia menyebutkan, kuota haji pada musim haji 2017 kembali ke
kuota normal sebesar 211.000. Besaran kuota itu sudah pasti, terutama
karena "hitam putihnya" sudah ada.
Tetapi tambahan kuota 10.000 sebagaimana diumumkan Presiden Joko
Widodo (Jokowi) pada medio Januari lalu belum tertuang dalam nota
kesepahaman. Artinya belum ada bukti resmi atau "hitam putihnya".
Meski demikian, pemerintah optimistis tambahan itu dapat diwujudkan Arab Saudi.
Distribusi kuota
Karena itu, pembagian kuota ke sejumlah provinsi kini
sudah dapat didistribusikan. Berapa besarnya tiap daerah mendapat
tambahan kuota tersebut, Ahda tak mau menyebutkannya.
Yang jelas kini tiap provinsi sudah dipastikan mendapat tambahan
kuota haji secara proporsional sesuai dengan jumlah penduduk muslim di
daerah bersangkutan.
Mengingat kuota haji kini bertambah dan beban pekerjaan
melayani anggota jemaah haji berbeda dari tahun sebelumnya, maka
pekerjaan pelayanan haji tidak harus menunggu BPIH "diketuk palu" atau
disetujui terdahulu di gedung DPR.
Apa yang bisa dilakukan untuk persiapan penyelenggaraan haji 2017,
menurut Ahda, adalah pengurusan dokumen anggota jemaah haji.
Kini seluruh provinsi, dengan dukungan petugas imigrasi,
kini masih menyelesaikan pengurusan paspor haji. Setelah itu proses
pengurusan visa haji harus dilakukan secepatnya, katanya.
Ada yang menggembirakan, pagu anggaran untuk pondokan di
Mekkah, Madinah, transportasi, termasuk pelayanan di Arafah, Musdalifah
dan Mina (Armina) sudah disetujui Dewan. Berapa besaran biaya tersebut,
lagi-lagi Ahada tak mau menyebutkannya.
Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), lanjut dia,
pada penyelenggaraan haji 2017 harus memperhatikan poin-poin e-hajj.
Seperti akomodasi, katering, transportasi di Mekkah dan Madinah. Juga
layanan di Armina.
Juga anggota jemaah haji tiap kelompok terbang (kloter).
Jumlah anggota jemaah haji setiap kloter bervariasi, bisa bisa berisi
393 anggota (1:393), 1:450, 1:455, atau yang terkecil satu kloter
terdiri 360 jemaah haji.
Tiap kloter didampingi lima petugas, terdiri tim pembimbing haji
Indonesia (TPHI) yang juga merupakan ketua kloter, tim pembimbing
ibadah haji Indonesia (TPIHI), tim kesehatan haji Indonesia (TKHI) dua
paramedis.
Sesuai dengan kuota yang dimiliki Indonesia, jemaah haji
Indonesia pada musim haji tahun ini akan terdiri 504 kloter. Pada tahun
lalu 384 kloter, dengan 204.000 anggota jemaah haji setelah dikurangi
jemaah haji khusus. Tahun lalu jemaah haji reguler Indonesia 155.200
orang. Jumlah petugas pada tahun ini diperkirakan mencapai 2.520
petugas kloter. Belum termasuk petugas nonkloter yang bisa mencapai 838
orang.
Petugas nonkloter tersebut terdiri atas petugas pelayanan
umum, pelayanan ibadah, perlindungan jemaah sebanyak 530 orang. Tenaga
kesehatan sebanyak 308 orang. (*)
Kemenag: Kuota Haji 221.000 Orang sudah Pasti
Selasa, 21 Februari 2017 9:50 WIB