Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Perkebunan Kalimantan Timur meningkatkan sinergitas dengan empat lembaga sebagai upaya optimalisasi kinerja subsektor perkebunan khususnya kegiatan pengawasan dan pemantauan.
Kepala Dinas Perkabunan Kaltim Ujang Rachmad di Samarinda, Kamis, menyatakan keempat lembaga tersebut yakni Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Informasi Geospasial (BIG), The Nature Conservancy (TNC), dan GIZ.
Kerja sama Dinas Perkebunan Kaltim dengan keempat lembaga itu kata Ujang Rachmad terkait upaya pengawasan dan pemantauan usaha perkebunan dengan cara yang modern.
"Kami menggandeng empat lembaga dalam pengembangan database dan sistem informasi perkebunan berbasis daring dan geospasial dengan memanfaatkan citra setelit resolusi tinggi untuk memantau dan mengawasi usaha perkebunan," tutur Ujang Rachmad.
Sinergi tersebut lanjut Ujang Rachmad, merupakan bagian dari pencapaian kinerja 100 hari Dinas Perkebunan Kaltim dalam kegiatan informasi pembangunan perkebunan yang belum terkelola secara baik.
Ia mengakui, selama ini sistem pengumpulan data lambat dan tidak akurat termasuk kepatuhan perusahaan dalam pelaporan masih rendah.
Ia optimistis, sinergi dengan lembaga itu mampu meningkatkan kinerja Disbun terutama dalam pengawasan dan pemantauan pembangunan perkebunan di kabupaten dan kota di Kaltim.
"Kegiatannya yakni, kami menghimpun, menyajikan data dan informasi akurat, cepat dan mudah diakses masyarakat," jelas Ujang Rachmad.
Selain itu tambah ia, informasi yang dikelola itu menjadi dasar pengambilan keputusan serta mendorong legalitas kepemilikan lahan khususnya kebun masyarakat guna sertifikasi.
Ia berharap, pengembangan database dan sistem informasi membantu dalam analisa dan pembinaan luasan kawasan bernilai konservasi tinggi pada areal perkebunan guna memperoleh carbon fund.
"Terpenting, membantu legalitas lahan perkebunan rakyat agar bersertifikasi. Selain itu, membantu sistem pengendalian/pencegahan kebakaran lahan serta mendukung proses penanganan konflik dan gangguan usaha perkebunan," terang Ujang Rachmad. (*)