Penajam (ANTARA Kaltim) - Jalan trans Kalimantan di wilayah Petung, Kabupaten Penajam Paser Utara, sampai kilometer 38 Semboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, hingga saat ini masih dalam kondisi rusak parah.
Sejumlah pengguna jalan saat ditemui di Penajam, Minggu mengatakan kerusakan jalan trans Kalimantan yang berada di wilayah Penajam Paser Utara menjadi lebih parah dari sebelumnya dengan seringnya turun hujan.
Kondisi jalan yang mengalami kerusakan parah tersebut sulit dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Bukan hanya itu, kondisi jalan rusak itu juga berpotensi mengakibatkan kecelakaan lalu lintas,
"Kerap terjadi kendaraan roda empat yang mogok atau terguling serta pengendara kendaraan roda dua yang jatuh akibat jalan berlumpur dan licin," kata Abdul Malik, salah satu warga setempat.
Ia menimpali masyarakat sekitar sering menolong pengendara yang jatuh dan membantu pengendara yang kendaraannya terperosok atau terguling.
Akibat kerusakan jalan Trans Kalimantan tersebut juga menyebabkan ekonomi masyarakat ikut terganggu, karena petani kelapa sawit kesulitan membawa hasil panen untuk dijual.
Keluhan warga Kabupaten Penajam Paser Utara, terkait kerusakan jalan trans Kalimantan seakan tiada habisnya, karena minimnya perhatian pemerintah akan kondisi jalan itu, padahal jalan itu sangat penting dalam menunjang perekonomian masyarakat.
Permasalahan tersebut, menurut sejumlah warga, sudah sering disampaikan kepada pemerintah kelurahan, kecamatan dan kabupaten agar membuat surat terkait kondisi jalan trans Kalimantan itu yang ditembuskan ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Pasalnya, yang bertanggung jawab melakukan perbaikan jalan trans Kalimantan yang melintasi wilayah Penajam Paser Utara tersebut adalah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur atau pemerintah pusat.
Sepanjang jalan trans Kalimantan mulai Petung hingga Samboja di sejumlah kelurahan di antaranya Kelurahan Pemaluan, Sepan, Riko serta Buluminung terdapat banyak lubang yang perlu dilakukan perbaikan.
Dari catatan Antara, kerusakan jalan trans Kalimantan yang berada di wilayah Penajam Paser Utara itu sudah berlangsung sejak beberapa tahun lamanya, namun tidak mendapat perhatian Pemprov Kaltim maupun pemerintah pusat.
Walaupun sering dilakukan perbaikan, namun karena dikerjakan sekadarnya atau hanya tambal sulam, sehingga titik-titik perbaikan itu tidak bertahan lama dan kembali mengalami kerusakan.(*)