Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mendukung program pemerintah pusat untuk membangun kemandirian pangan melalui swasembada beras pada 2018 dengan mengembangkan berbagai potensi yang dapat digunakan untuk pertanian tanaman pangan dan holtikultura.
"Kaltim sesungguhnya memiliki potensi cukup baik, mulai dari lahan, dukungan iklim, sumber daya petani dan nelayan serta sarana dan prasarana maupun kelembagaan. Modal inilah yang seharusnya dikembangkan demi mewujudkan kemandirian pangan di Kaltim," kata Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, di Samarinda, Rabu.
Pemprov Kaltim, kata Awang Faroek, telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan kebijakan kemandirian pangan melalui kerja sama dengan pemerintah kabupaten dan kota, swasta, BUMN dan KTNA serta TNI AD.
"Kerja sama dengan TNI berupa pencetakan sawah. Kerja sama dilakukan karena saat ini pendanaan dari pemerintah sudah terbatas, sehingga pembangunan di sektor pertanian juga perlu melibatkan dukungan TNI, khususnya Angkatan Darat," jelas Awang Faroek.
Ia mengatakan, Pemprov Kaltim telah bertekad memenuhi ketersediaan pangan dengan ketersediaan beras, jagung, kacang kedelai, singkong, ubi kayu, daging sapi dan ikan serta sayur-mayur dan hortikultura lainnya hingga 2018.
"Mudah-mudahan, Kaltim bisa swasembada pangan pada 2018, sehingga tidak lagi banyak tergantung pada pasokan daerah lain," ujar Awang Faroek.
Sementara, saat ramah tamah dan pembukaan rapat koordinasi Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri Kawasan Timur Indonesia (PTN-KTI) yang berlangsung di Lamin Etam, Samarinda, pada Selasa (11/10) malam, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, setiap pulau yang terdapat di Indonesia harus sudah mencapai swasembada pangan pada 2018 agar tidak membeli pangan dari provinsi lain.
"Kalau Kaltim harus sudah selesaikan berasnya terlebih dahulu. Target maksimal 2018 sudah tuntas dan kami akan siapkan sawah dengan biaya dari pemerintah pusat," ujar Amran Sulaiman.(*)