Samarinda (ANTARA Kaltim) - Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengembangan Produktivitas Daerah Disnakertrans Kalimantan Timur menggelar pelatihan kewirausahaan produktif bagi korban pemutusan hubungan kerja di daerah itu.
Kepala UPTD PPD Disnakertrans Kaltim Hj Hetty di Samarinda, Rabu, menyatakan pelatihan kewirausahaan produktif bagi korban PHK itu dilaksanakan di dua kecamatan di Kota Balikpapan selama 23-28 Mei 2016.
"Pelatihan kewirausahaan bagi korban PHK atau pemula itu dilaksanakan di Kecamatan Balikpapan Timur dan Balikpapan. Pelatihan itu dibagi dalam dua angkatan yang masing-masing terdiri 20 orang," kata Hetty.
Selain para korban PHK, pelatihan kewirausahaan itu juga kata Hetty dilakukan kepada para ibu rumah tangga di Kota Balikpapan.
"Target kami adalah masyarakat yang memiliki minat serius untuk berwirausaha dan beberapa dari mereka adalah korban PHK. Mudah-mudahan mereka bisa segera bangkit dan justru menciptakan lapangan kerja baru bagi warga yang lain dengan berwirausaha," tutur Hetty.
Sesuai potensi yang tersebar di sekitar Kota Balikpapan lanjut Hetty, para peserta diberikan pelatihan terkait bisnis olahan makanan berbahan dasar ikan tanpa limbah dan membuat olahan makanan dan minuman berbahan dasar pepaya yang juga banyak ditanam di pinggiran Kota Balikpapan.
Selain itu tambahnya, peserta juga mendapat tambahan pengetahuan tentang pembuatan berbagai produk makanan berbahan ikan lele.
Ia menjelaskan, antusiasme peserta pelatihan di Balikpapan tidak kalah dari peserta pelatihan yang digelar sebelumnya di Kota Samarinda dan Kota Bontang.
Kepada peserta pelatihan di Kota Balikpapan, Hetty menyarankan agar mereka membentuk komunitas wirausaha yang sebelumnya sudah dibentuk di Kota Samarinda dan Bontang.
"Kami sarankan juga kepada mereka untuk segera membentuk komunitas wirausaha. Jejaring bisnis ini sangat berguna untuk memperluas jangkauan pemasaran produk dan mereka juga bisa saling bekerja sama memasarkan produk mereka ke daerah lain, sehingga tidak hanya berkutat di kota sendiri," kata Hetty.
Menurutnya, pelatihan kewirausahaan yang dilaksanakan UPTD PPD Disnakertrans Kaltim tersebut berbeda dengan pelatihan kewirausahaan pada umumnya, karena selain mendapat teknik membuat produk olahan berkualitas, para peserta juga diberi pengetahuan tentang pembukuan dan analisis rugi laba.
"Mereka juga diajarkan tentang manajemen produktif dalam menjalankan suatu usaha. Poin utama pelatihan kami adalah produktivitas. Termasuk bagaimana menciptakan lebih banyak wirausahawan-wirausahawan produktif berbasis potensi sumber sumber daya lokal," tutur Hetty.(*)