Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, pada 29 Mei 2016 akan mendeklarasikan kampanye program "Green Growth Compact" atau GGC.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim Ichwansyah di Samarinda, Selasa, mengatakan persiapan pelaksanaan pendeklarasian GGC yang akan berlangsung di GOR 27 September Universitas Mulawarman pada 29 Mei 2016 tersebut, sudah mencapai 90 persen.
"Hari ini dilaksanakan rapat persiapan secara terpadu yang dihadiri para kepala dinas dan badan terkait di lingkungan Pemprov Kaltim, perguruan tinggi serta organisasi masyarakat, membahas persiapan pelaksanaan deklarasi GGC," kata Ichwansyah.
Deklarasi "Green Growth Compact" yang rencananya dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar juga dirangkai apel besar peringatan Hari Lingkungan Hidup Dunia, dilanjutkan aksi penanaman pohon dan memungut sampah di sepanjang Sungai Karang Mumus dan Bandara Samarinda Baru.
"Aksi itu akan diikuti para pegawai dinas/instansi maupun para pelajar," ujarnya.
"Pemprov Kaltim terus berkomitmen mewujudkan gerakan pembangunan berkelanjutan `Kaltim Green` atau Kaltim Hijau yang sudah dicanangkan sejak 2010. GGC tersebut memperkuat gerakan program Kaltim Hijau," tutur Ichwansyah.
Ia berharap, gaung GGC bukan saja di Samarinda, tetapi juga di Kaltim secara keseluruhan.
"Kami meminta seluruh kabupaten/kota juga bisa melaksanakan hal yang sama. Saat pelaksanaan nanti diharapkan seluruh bupati dan wali kota termasuk para pemerhati lingkungan bersama-sama melakukan penandatangan sebagai tanda dukungan terhadap kampanye program GGC," kata Ichwansyah.
Green Growth Compact atau GGC merupakan inisiatif Kaltim untuk membangun satu gerakan bersama, menjadikan Kaltim sebagai model pembangunan hijau yang baru untuk Indonesia dan dunia dengan menonjolkan kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat.
Penguatan pembangunan hijau ini nantinya akan dipertegas dengan kesepakatan multipihak, sehingga gerakan pembangunan hijau ke depan, bukan hanya menjadi kewajiban pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi dan dukungan seluruh elemen masyarakat, termasuk kontribusi para pengusaha.
Kaltim sendiri menjadi satu dari tiga provinsi di dunia yang menjadi model percontohan pembangunan hijau.
Bahkan, Provinsi Kaltim juga dinilai sebagai provinsi yang memiliki modal paling siap dengan berbagai infrastruktur yang lebih lengkap dibanding dua provinsi lain yang juga menjadi percontohan, yakni Provinsi Para di Brazil dan Provinsi Yukatan di Meksiko.
Keunggulan Kaltim tersebut diantaranya sudah memiliki konsep yang jelas dalam bentuk dokumen strategi pembangunan rendah emisi karbon, deklarasi Kaltim Hijau dan Rencana Aksi Daerah Gerakan Rumah Kaca (RAD GRK).
Selain itu, Kaltim juga telah memiliki kelembagaan yang resmi, yakni Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) yang di Indonesia hanya ada di Kaltim.(*)