Jakarta (ANTARA News) - Bakal calon ketua umum Partai Golkar Mahyudin
mengaku mengambil sebagian tabungan istrinya, Agati Sulie, untuk
membayar iuran Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar yang sebesar
Rp1 miliar.
"Dana Rp1 miliar itu dana pribadi, dan tabungan istri saya. Ini clear,
saya dan istri anggota DPR tidak ada minta pengusaha," ujar Mahyudin
saat mendaftarkan diri sebagai bakal calon Ketua Umum Golkar di Kantor
DPP Golkar, Jakarta, Rabu.
Mahyudin siap memenuhi kewajiban pembayaran iuran sepanjang masih sebatas kemampuannya.
"Kalau jumlah diminta Rp20 miliar saya tidak punya uang," ujar Mahyudin.
Mahyudin mengaku saat ini tidak memiliki perusahaan, namun
memiliki perkebunan sawit, karet dan tempat pengembangan sarang burung
walet.
Dia mengaku mendapatkan tawaran sumbangan dari sejumlah simpatisan namun menolak karena masih memiliki kemampuan.
Mahyudin mengaku tidak terbebani dengan kewajiban membayar iuran
Rp1 miliar untuk penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai
Golkar.
"Uang iuran sudah saya bayar. Ini bentuk partisipasi saya
sebagai kader. Saya tidak merasa dipaksa menyetor uang pendaftaran,"
ujar Mahyudin.
Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan pelaksanaan Munaslub memerlukan
biaya untuk tempat penyelenggaraan, konsumsi dan lain-lain, dan di
dalam anggaran dasar dan rumah tangga partai disebutkan sumber pendanaan
partai salah satunya melalui sumbangan kader.
Sehingga dia ikhlas membayar uang iuran tersebut sebagai bagian perjuangan bagi partai.
Munaslub Partai Golkar akan digelar di Bali pada 15-17 Mei 2016
dengan masa pendaftaran bakal Calon Ketua Umum Golkar dibuka Selasa
(3/5) hingga Rabu hari ini.
Para bakal calon Ketua Umum yang disebut akan maju antara lain,
Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Hutomo Mandala
Putra, Indra Bambang Utoyo, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto,
Syahrul Yasin Limpo, dan Wati Amir. (*)
Mahyudin Ambil Tabungan Istri untuk Iuran Munaslub
Rabu, 4 Mei 2016 16:09 WIB