Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Paser, melatih 299 petugas untuk diterjunkan mendata potensi ekonomi di seluruh kecamatan di daerah itu.
"Kami akan melakukan pelatihan kepada 299 petugas yang akan melakukan pendataan potensi ekonomi di seluruh kecamatan. Pelatihan tersebut akan dibagi menjadi 10 kelas," kata Kepala BPS Kabupaten Paser, Bahramsyah, pada apel siaga persiapan Sensus Ekonomi (SE) 2016, di Tanah Grogot, Jumat.
Apel Siaga Sensus Ekonomi 2016 tersebut dihadiri langsung Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi, Ketua DPRD Kaharuddin, Dandim Tanah Grogot Letkol (Arm) Rimoko Ardani, para Kepala SKPD serta petugas Sensus Ekonomi.
Petugas pencacah data itu lanjut Bahramsyah, direkrut secara independen dan secara terbuka.
"Petugas pencacah tidak terikat instansi manapun sehingga bisa fokus selama satu bulan melakukan pendataan," ujar Bahramsyah.
Para petugas tambah Bahramsyah, akan mendata lebih 18 ribu pelaku usaha yang ada di Kabupaten Paser.
"Tanah Grogot merupakan kecamatan terbanyak jumlah pelaku usaha, sehingga kami menempatkan petugas lebih banyak di banding kecamatan lainnya. Ada 100 lebih petugas di Kecamatan Tanah Grogot yang akan mencacah data Sensus Ekonomi yang dilaksanakan pada Mei 2016," tuturnya.
"Di kecamatan lain akan disiasati dengan merekrut petugas di sekitar desa yang terdapat pelaku usaha untuk mempercepat penyampaian data," kata Bahramsyah.
Sementara, Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi menyatakan, Sensus Ekonomi selaras dengan program Nawa Cita Presiden Joko Widodo.
"Program Sensus Ekonomi selaras dengan Nawa Cita keenam yaitu meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing pasar internasional sehingga Indonesia maju bangkit bersama dengan bangsa lain," kata Yusriansyah.
"Selain itu, Sensus Ekonomi 2016 juga untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor sektor ekonomi domestik," ujarnya.
Sensus Ekonomi lanjut Yusriansyah, juga dapat memotret daya saing ekonomi Indonesia, khususnya di daerah, dalam menentukan perekonomian di antara kawasan regional dan internasional.
"Mengingat saat ini, Indonesia masuk dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN, tentu Sensus Ekonomi dapat membantu mengetahui potensi ekonomi negara kita," papar Yusriansyah. (*)