Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Ratusan aparat kepolisian melakukan penjagaan ketat kegiatan Musyawarah Daerah IX Partai Golongan Karya Kalimantan Timur di Hotel Gran Senyiur, Jalan Aji Raden Said Muhammad, Balikpapan, 12-13 Maret 2016.
"Kami tidak ingin kecolongan," kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) Inspektur Jenderal Polisi Safaruddin di lokasi Musda Partai Golkar di Balikpapan, Minggu.
Pantauan Antara, aparat kepolisian menutup Jalan ARS Muhammad mulai dari pertigaan di depan rumah dinas Ketua DPRD Balikpapan hingga pertigaan di dekat rumah dinas Wakil Wali Kota Balikpapan.
Semua orang yang ingin hadir ke Hotel Senyiur harus memperlihatkan kartu tanda pengenal yang sebelumnya dibagikan panitia musda, begitu pula warga yang tinggal di sekitar hotel harus memperlihatkan kartu identitas bila melintasi penjagaan itu.
Di dalam hotel, polisi mengambil alih penjagaan dengan menempatkan dua metal detektor, masing-masing satu yang sudah biasa di depan pintu utama hotel dan satu lagi di depan pintu ballroom tempat acara dilangsungkan.
Polisi pun menambah ketat penjagaan dengan memeriksa barang bawaan setiap orang yang ingin masuk ke hotel dan ballroom. Badan dan pakaian juga diperiksa seperti saat akan masuk ke pesawat terbang.
"Kami mengerahkan 1.400 personel, mulai dari Sabhara Polres Balikpapan dan Polda Kaltim, hingga pasukan Brimob," lanjut Kapolda Safaruddin.
Brimob menurunkan seregu penembak runduk dan beberapa kendaraan taktis. Dua mobil lapis baja barakuda tampak terparkir di sudut depan pintu hotel dan di persimpangan depan rumah jabatan Ketua DPRD Balikpapan.
Kapolda mengatakan alasan utama penjagaan super ketat itu adalah antisipasi terjadinya kerusuhan.
Dua kandidat calon ketua umum Golkar Kaltim, yakni Said Amin dari Samarinda dan Rita Widyasari dari Tenggarong dikenal memiliki pendukung fanatik dan banyak.
Sejak beberapa hari sebelum Musda dibuka Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, para pendukung ini datang ke Kota Minyak dan menginap di hotel-hotel sekitar Gran Senyiur.
"Kami tidak ingin suasana kondusif Balikpapan rusak sebab acara yang sebenarnya bisa berlangsung damai," kata Kapolres Balikpapan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Jeffri Dian Januarta.
Sebab itu, polisi menyisir hingga ke hotel-hotel tersebut dan memulangkan mereka yang tidak memiliki persyaratan untuk ikut Musda, seperti kartu tanda pengenal khusus yang diterbitkan panitia.
Lebih kurang 120 orang simpatisan dipulangkan oleh polisi dan sebanyak 12 bilah senjata tajam ditemukan di gorong-gorong di depan Hotel Gran Senyiur.
"Senjata tajam itu dikemas dalam karung plastik. Kami segera tindak lanjuti penemuan ini dengan penyelidikan," tambah Kapolres.
Menurut pengalaman warga sekitar, pengamanan seketat ini hanya disaingi penjagaan untuk kunjungan presiden.
"Tidak apa-apa, sudah biasa mas. Orang kaya memang suka takut sendiri," kata Gatot, warga yang rumahnya di belakang Hotel Senyiur dan untuk sementara harus meninggalkan KTP-nya di penjagaan di depan Rumah Dinas Ketua DPRD Balikpapan. (*)
Musda Golkar Dijaga Ketat, Belasan Senjata Ditemukan
Minggu, 13 Maret 2016 15:30 WIB