Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan sejak 2009, Pemprov Kaltim telah mewujudkan komitmennya untuk membantu peserta didik dalam bentuk pemberian Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC) yang diberikan kepada seluruh putra-putri Kaltim yang berstatus sebagai siswa dan mahasiswa dan atau calon mahasiswa, baik yang menuntut ilmu di dalam negeri maupun luar negeri.
"Banyak lulusan dari penerima BKC, baik S1, S2 ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, mulai tahun ini pemberian BKC harus lebih berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan," kata Awang Faroek Ishak saat beraudensi dengan Pengurus Majelis Wilayah (PMW) Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Senin (15/2).
Dikatakan untuk pemberian BKC Pemprov memberikan jatah kuota penerima BKC untuk kabupaten/kota. Pendaftaraan penerima dilakukan dengan cara online maupun secara manual. Melalui online tentu sesuai dengan kebutuhan dan lulusannya nanti akan mengisi berbagai hal yang berkaitan dengan kebutuhan ke depan.
Gubernur tidak henti-hentinya mengingatkan kepada masyarakat Kaltim agar dapat memanfaatkan Beasiswa Kaltim Cemerlang semaksimal mungkin. Karena dengan jumlah penerima yang semakin meningkat, tentunya diharapkan kualitas SDM Kaltim pada 10-20 tahun mendatang semakin meningkat juga.
"Pendidikan merupakan investasi jangka panjang, tidak bisa dinikmati manfaatnya saat ini juga. Namun lihat nanti ketika Indonesia mendapatkan bonus demografi pada 2045. Dengan program beasiswa yang sudah dijalankan maka Kaltim akan merasakan dampaknya dengan memiliki generasi emas yang unggul dan berkualitas," ujarnya.
Itulah sebabnya, dimasa kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak selama dua periode 2008-2013 dan 2013-2018, pendidikan terus menjadi program prioritas pembangunan oleh Pemprov Kaltim.
Selama periode 2008-2013 sejumlah program berhasil dijalankan, lalu akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan pada periode kepemimpinan 2013-2018, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya sehingga akan semakin bermanfaat dan dapat dirasakan oleh masyarakat.
"Kita akan terus berusaha memberikan pendidikan yang merata, mudah dan murah bagi seluruh rakyat baik yang tinggal di perkotaaan, pedalaman dan kawasan perbatasan. Program wajib belajar 12 tahun, alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari porsi APBD Kaltim setiap tahun juga terus dilanjutkan," kata Awang Faroek. (Humas Prov Kaltim/mar)
Gubernur: BKC Harus Sesuai Kebutuhan
Selasa, 16 Februari 2016 18:08 WIB