Sangatta (ANTARA) - Beasiswa Kutai Timur (Kutim) Bangkit yang disalurkan organisasi Kutim Action Center bersama Lembaga Amil Zakat (LAZ) Swara Kutim kembali menyalurkan bantuan kuliah bagi mahasiswa perguruan tinggi di Kutai Timur.
"Beasiswa ini murni tanpa anggaran daerah. Kami bekerja sama dengan lembaga zakat untuk meringankan para mahasiswa di Kutim," ucap Ketua Kutim Action Center Fikri Ghozali, di Sangatta, Kamis (16/10).
Dia menjelaskan program Beasiswa Kutim Bangkit berbeda dari beasiswa pada umumnya. Program yang disalurkan organisasinya diharapkan dapat mencetak calon pemimpin.
Mahasiswa yang menerima manfaat dari program tersebut mendapatkan uang saku Rp500 ribu per-bulan serta wajib mengikuti setiap kegiatan pengembangan kepemimpinan yang dilakukan Kutim Action Center.
"Jadi memang fokus kami untuk membina pemimpinan. Bukan beasiswa, uang pangkal kuliah atau uang SPP. Tapi ini beasiswa kepemimpinan," ungkapnya.
Fikri mengatakan penerima beasiswa tersebut hanya mahasiswa yang mengembang pendidikan tinggi di tiga perguruan tinggi yang ada di Kutai Timur, yakni Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS), Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Sangatta, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sangatta.
Kriteria penerima manfaat beasiswa tersebut yakni beragama Islam, mahasiswa semester 1 hingga 3, ber-KTP Kutai Timur, tidak merokok dan sejenisnya, hingga memiliki ketertarikan di bidang sosial dan Islam.
Program yang telah berjalan selama 3 tahun itu telah memberikan manfaat kepada puluhan mahasiswa yang masuk dalam kriteria penerima manfaat.
"Ini sudah masuk tahun ke tiga, tiap tahun ada peningkatan penerima manfaat. Kalau tahun ini kemungkinan 15 orang," ungkapnya.
Dia menambahkan program Beasiswa Kutim Bangkit dapat menjadi pijakan bagi para generasi muda Kutai Timur untuk mengemban ilmu kepemimpinan, sehingga dapat menjadi pendorong regenerasi pemimpin di daerah.
"Terkait informasi lengkap beasiswa Kutim Bangkit dapat mengunjungi laman media sosial Kutim Action Center," kata Fikri.
