Bontang (Antara Kaltim) - Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana serta Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak menggelar kampanye aksi damai berisi serupa "Stop Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak", Minggu (6/9).
Kampanye aksi damai yang dihadiri ribuan peserta termasuk Wali Kota Bontang Adi darma dan istrinya Hj Najirah itu, diawali dengan senam sehat dan dirangkai pelepasan burung merpati sebagai simbol kesetiaan serta jalan sehat.
Kegiatan itu juga dihadiri Wakil Wali Kota Isro Umarghani dan istrinya Hj Aini Rochma, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Bontang Hj Shelni Syirajudin, unsur FKPD dan beberapa kepala SKPD.
Pada pelaksanaan jalan sehat juga dilakukan pembagian setangkai mawar merah kepada masyarakat sebagai simbol cinta, kasih dan perdamaian.
Wali Kota Adi Darma memberikan apresiasi atas pelaksanaan kampanye aksi damai tersebut, karena kaum perempuan dan anak sudah seharusnya diberikan perlindungan agar tidak mendapat kekerasan baik fisik maupun psikologis.
"Pemerintah Kota Bontang akan terus melanjutkan program perlindungan terhadap perempuan dan anak yang selama ini telah berjalan dengan baik. Keberhasilan kita dalam memberikan perlindungan terhadap anak telah diaukui secara nasional dengan dinobatkannya Kota Bontang sebagai kota yang layak anak," katanya.
Ia menambahkan Pemkot Bontang akan terus memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak, baik dengan melakukan pembinaan, sosialisasi serta cara-cara lain.
"Pemerintah bekerja sama dengan P2TP2A akan terus berupaya melakukan pencegahan secara dini terhadap hal-hal yang diindikasikan akan berakibat terjadinya tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan. Saya juga mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk bersama-sama memberikan perlindungan terhadap perempaun dan anak di Kota Bontang," seru Adi Darma.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Bontang Hj Najirah dalam sambutannya meminta kaum perempuan dan anak agar senantiasa waspada terhadap ancaman tindak kekerasan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Sejauh ini, masalah perlindungan terhadap anak dan perempuan telah terlaksana dengan baik melalui P2TP2A dan bantuan Pemerintah Kota Bontang.
"Perkembangan penduduk di Kota Bontang yang semakin hari semakin maju, tentunya bisa memunculkan berbagai masalah sosial, seperti tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan. Untuk itu, mari kita waspada dengan saling menjaga dan mengingatkan satu sama lain," katanya. (Adv/Hms/*)