Frankfurt (ANTARA Kaltim) - Kuliner khas Indonesia yang disajikan di dua stan di ajang Museums Uferfest atau Festival Tepi Sungai, Frankfurt, Jerman, diminati warga setempat yang berkunjung ke panggung Indonesia seluas 800 meter persegi.
Chef Ragil Wibowo yang menjadi juru masak di stan satai ayam dan nasi goreng, Minggu, mengatakan bahwa selama dua hari pelaksanaan Museums Uferfest, 28--29 Agustus, semua masakan habis terjual.
Menurut Chef Ragil yang kerap menjadi "host" acara kuliner di beberapa stasiun televisi itu, rata-rata pada pukul 19.00 waktu setempat makanan sudah habis meskipun pada malam hari masih relatif banyak pengunjung yang ingin membeli satai dan nasi goreng.
Ragil dibantu rekannya chef Solihin, Agung, dan Aditya, serta beberapa warga Jerman mengaku menyiapkan sedikitnya 40 kilogram beras serta sekitar 100 kilogram daging ayam dan 60 kilogram daging sapi untuk dibuat masing-masing 2.000 tusuk satai.
"Kita tidak menyangka animo masyarakat Frankfurt terhadap kuliner Indonesia cukup besar," katanya.
Satu porsi nasi goreng dihargai 5,5 euro, sedangkan satu porsi nasi goreng plus tiga tusuk satai ayam/sapi dijual seharga 9,5 euro.
Salah satu pembeli yang merupakan warga Frankfurt, Thomas, mengakui kelezatan nasi goreng dan satai khas Indonesia itu.
"Enak sekali, saya sudah beberapa kali ke Indonesia dan selalu menikmati nasi goreng, satai, dan rendang," katanya.
Sementara itu, stan kedua Indonesia "Warung Sudimampir" juga menjajakan kuliner khas Tanah Air, seperti nasi goreng, nasi kuning, rendang, lemper, risoles, bakwan, siomay, mpek-mpek, mi bakso, dan lumpia.
Warung Sudimampir itu digawangi para ibu-ibu warga Indonesia (diaspora) di Jerman. Warung ini juga ikut andil memperkenalkan ragam kuliner khas Indonesia.
Seperti halnya stan satai dan nasi goreng, "Warung Sudimampir" juga disukai publik dan pengunjung Museumsuferfest. Selama dua hari (28--29/8) pelaksanaan Museums Uferfest, antrean pengunjung untuk mencicipi cita rasa makanan Indonesia itu selalu ramai dan menjelang malam semua makanan juga sudah habis.
Museums Uferfest yang digelar di sepanjang tepi Sungai Main, Frankfurt, Jerman, akan ditutup pada Minggu malam ini. Festival tersebut merupakan salah satu festival seni budaya terbesar di Eropa.
Beraneka ragam panggung dan stan yang ditampilkan beberapa negara peserta menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Sedikitnya dua juta orang setiap hari memadati arena Museums Uferfest yang juga diisi dengan berbagai macam kegiatan, seperti lomba perahu naga, pameran dan seminar, serta aneka dagangan souvenir dan kuliner. (*)
Kuliner Indonesia Diminati di Museum Uferfest Frankfurt
Minggu, 30 Agustus 2015 20:57 WIB
Kita tidak menyangka animo masyarakat Frankfurt terhadap kuliner Indonesia cukup besar,"