Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pembangunan Bandara Maratua di lokasi wisata bahari Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, menggunakan dana dari tiga mata anggaran pemerintah, yakni pemerintah pusat, Pemprov Kaltim, dan Pemkab Berau.
"Anggaran pusat dikucurkan Rp50 miliar, dari ABPD Provinsi Kaltim senilai Rp90 miliar, dan Pemkab Berau mengucurkan dana Rp7 miliar untuk pembangunan sisi daratnya," kata Kepala Bidang Udara Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim, Hasbi di Samarinda, Sabtu.
Posisi Bandar Udara Maratua di atas pulau yang terbentuk dari karang, sehingga landasan bandara akan lebih kuat ketimbang landasan dari tanah seperti beberapa bandara lain yang dibangun di Kaltim.
Panjang landasan ancang/pacu Bandara Maratua yang berada di gugusan Kepulauan Derawan itu sepanjang 1.400 meter kali lebar 30 meter, sehingga pesawat jenis ATR 42 atau pesawat lain berkapasitas sekitar 40 penumpang bisa mendaratinya.
Posisi saat ini pembangunan sisi udara Bandara Maratua selesai 90 persen, sehingga tinggal melanjutkan pelapisan hotmix landasan, pengecatan tanda, marka landasan, serta pemasangan lampu penerangan.
Untuk sisi darat berupa terminal penumpang dan fasilitas lainnya telah ada, namun akan didesain ulang oleh Pemkab Berau agar Bandara ini lebih representatif guna mendukung industri kepariwisataan, karena terminal penumpang yang ada merupakan gedung lama milik Pemkab Berau.
Dibangunnya Bandara Maratua dimaksudkan untuk memudahkan akses kunjungan wisatawan ke Kepulauan Derawan yang terdiri dari berbagai pulau yang indah dan tiada duanya itu, antara lain Pulau Maratua, Sangalaki, Kakaban, Samama, dan Pulau Derawan.
Posisi bandara itu di pulau terluar Indonesia sehingga dapat digunakan untuk pertahanan negara, yakni dijadikan basis kekuatan TNI Angkatan Udara dan Skuadron Tempur Heli yang saat ini belum mempunyai pangkalan.
Jika Bandara Maratua dapat dioperasikan pada 2016, maka Pemkab Berau menjadi satu-satunya kabupaten di Kaltim dengan kepemilikan dua bandara yang layak untuk mendukung kegiatan pariwisata dan pertahanan negara.
"Bandara Maratua yang berada di gugusan Kepulauan Derawan ini, selain untuk kepentingan pariwisata juga bisa menjadi basis pertahanan udara bagi TNI AU," kata Hasbi. (*)