Tenggarong (ANTARA Kalltim) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, menggandeng Cambridge University Press dan Cambrige English Language Asessment yang berada di bawah naungan Inggris University of Cambridge untuk kerja sama peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan bahasa Inggris.
Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari di Tenggarong, Rabu, mengatakan Kutai Kartanegara merupakan salah satu daerah di Indonesia yang mempunyai kekayaan alam yang melimpah, tetapi pemanfaatan dan pengembangan sumber alam tersebut belum dibarengi dengan kemampuan serta kesiapan SDM.
Belajar pengalaman dari negara lain seperti Singapura dan Malaysia yang sudah menjadi negara cukup maju, Rita mengakui bahwa pendorongnya adalah program peningkatan SDM di negara tersebut, utamanya kemampuan berbahasa Inggris yang sudah menjadi bahasa Internasional.
"Banyak perusahaan asing yang beroperasi di Kaltim, namun tetap menggunakan tenaga ahli dari luar meskipun di Indonesia atau di daerah juga punya. Alasan mereka sederhana karena terkendala bahasa Inggris yang kurang lancar," jelas Rita.
Menurut Rita, program kerja sama dengan lembaga Cambridge ini dicanangkan selama lima tahun dan sudah dimulai sejak 2014, meliputi metode pendidikan bahasa Inggris, pelatihan pengajar dan siswa, pengadaan buku, dan juga pengadaan perpustakaan berbasis bahasa Inggris.
"Saat Kutai Kartanegara dipimpin oleh Syaukani (bupati sebelumnya), sebenarnya program seperti ini pernah diterapkan dengan metode yang berbeda, yakni mengirimkan beberapa tenaga guru dan pengajar ke luar negeri, sehingga hasilnyanya hanya terbatas untuk kalangan tertentu, belum bisa meluas sampai semua lapisan masyarakat," jelas Rita.
Berkaca dari pengalaman masa lalu tersebut, Rita ingin membawa kurikulum pengajaran bahasa Inggris tersebut langsung ke Kutai Kartanegara, dengan harapan efeknya juga bisa berimbas kepada masyarakat paling bawah.
"Seperti di Bali, tukang ojek, tukang sayur semua bisa berbahasa Inggris, sementara di Kutai Kartanegara sudah banyak menggelar even internasional, namun masyarakatnya belum siap, bahkan di lingkungan PNS pemkab pun juga masih terbatas," tambahnya.
Menurut Rita, program pengembangan bahasa Inggris yang dikerjasamakan dengan lembaga Cambridge tersebut dianggarkan dalam APBD senilai Rp 25 Miliar untuk lima tahun.
"Kami berharap dalam lima tahun tersebut, guru, pengajar, siswa, pegawai, dan semua orang yang masuk dalam program pengembangan bahasa ini, bisa menjadi tentor baru dalam pengembangan bahasa Inggris di Kukar, karena ini merupakan program berkesinambungan untuk masyarakat luas,"tegas Rita. (*)