Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemprov Kalimantan Timur memprioritaskan pengembangan sejumlah bandar udara (bandara), mengingat jembatan udara menjadi kebutuhan masyarakat memperlancar transportasi, akibat kondisi geografis daerah itu.
"Di antara bandara yang terus kami bangun dan kembangkan dari APBD Kaltim 2015 adalah Bandara Maratua di Kabupaten Berau, Bandara Data Dawai di Kabupaten Mahakam Ulu, dan Bandara Samarinda Baru (BSB) di Kota Samarinda," kata Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Zairin Zain di Samarinda, Senin.
Untuk Bandara Maratua lanjut dia, tahun ini Pemprov Kaltim mengucurkan dana senilai Rp28 miliar untuk menuntaskan pembangunan lapisan pengerasan tambahan (overlay) pada landasan pacu sepanjang 1.200 meter.
Bandara Maratu pada tahun 2014 juga mendapat dukungan dana dari APBN senilai Rp40 miliar untuk menangani landasan pacu. Kemudian pembangunan terminal kedatangan dan keberangkatan dikerjakan dari dana APBD Kabupaten Berau.
Bandara tersebut tidak hanya sebagai akses pengembangan kepariwisataan bahari di Kepulauan Derawan yang didarati pesawat jenis ATR berkapasitas 40 penumpang, tetapi juga bisa didarati pesawat Hercules milik TNI untuk menjaga kepulauan terluar NKRI.
"Bandara Maratua bisa dioperasikan awal 2016 karena pekerjaan overlay tuntas tahun 2015. Rencananya Susi Air akan melalakukan penerbangan reguler pada 2016 mendatang," ujar Zairin lagi.
Sedangkan untuk Bandara Data Dawai di Mahakam Ulu sudah sejak lama difungsikan, tetapi pengembangannya masih dilakukan hingga menjadi 1.600 meter, sedangkan pada 2015 akan dituntaskan pengembangan sekitar 400 meter dari total 1.600 meter dari target.
Sejak 2012, pihaknya telah membangun dan mengembangkan landasan pacu Bandara Datah Dawai, yakni dari semula sepanjang 850 meter dengan lebar 23 meter menjadi 1.600 meter dan lebar 30 meter.
Pembangunan Bandara Datah Dawai merupakan salah satu dari tiga proyek pembangunan dan peningkatan bandara perbatasan yang bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat melalui Operasi Bhakti Kartika Jaya.
Kerja sama dengan TNI dilakukan karena medan untuk menuju lokasi Bandara Datah Dawai memang rumit dan jauh, kerena lokasinya yang berada di perbatasan dengan Malaysia, tepatnya di Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu.
Sedangkan untuk pembangunan landasan pacu BSB di Kota Samarinda, pada 2015 ini dilakukan pekerjaan dengan sistem Kontrak Tahun Jamak yang totalnya mencapai Rp699 miliar dan ditargetkan tuntas pada 2016.
Pola pembangunan landasan pacu BSB menganut sistem Modified Turnkey Project, yakni biaya awal pembangunan dikeluarkan oleh pemenang lelang. Setelah rampung, Pemprov Kaltim akan melunasinya secara mencicil dari APBD Kaltim mulai 2015.
"Mulai 2015 ini, APBD Kaltim menganggarkan untuk landasan pacu BSB senilai Rp123 miliar, ditambah sisa pembangunan tahun 2014 yang sekitar Rp 5 miliar sehingga total alokasinya Rp 130 miliar. Sedangkan kekurangannya akan dialokasikan di tahun-tahun berikutnya," kata Zairin.(*)