Samarinda (ANTARA Kaltim) - Setelah pekan lalu melakukan kerja sama dengan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU), Rabu (18/3), Pemprov Kaltim juga melakukan kerja sama bertajuk Borneo Innovation Network dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI.
Kerjasama ini berkaitan dengan penguatan kapasitas Pemprov Kaltim melalui kebijakan dan inovasi administrasi negara serta penyelengaraan pendidikan dan pelatihan aparatur. Penandatanganan kerjasama kemarin dilakukan di Guest House, Komplek Lamin Etam antara Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dengan Kepala LAN RI Agus Dwiyanto.
Gubernur Awang Faroek optimis melalui kerja sama intensif dengan LAN tersebut, kinerja aparatur pemerintahan di Kaltim akan lebih baik. Tantangan aparatur pemerintah di masa mendatang diyakini tidak akan lebih ringan, apalagi memasuki kesepakatan era perdagangan bebas lingkup negara-negara Asia tenggara atau dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
"Pekan lalu, kami baru saja melakukan kerjasama dengan KPPU agar dapat memantau kondisi persaingan usaha di Kaltim, khususnya menghadapi pemberlakuan MEA. Hari ini, kita lakukan kerja sama dengan LAN untuk menyiapkan aparatur pegawai yang juga harus siap menyongsong era globalisasi ini," kata Gubernur.
Awang melanjutkan, daerah ini akan merugi dalam persaingan terbuka nanti, jika aparatur pemerintahannya justru tidak siap memasuki era pasar bebas. Padahal di sisi lain, para pelaku usaha terus dipacu untuk berbenah dan mempersiapkan diri memasuki era pasar terbuka ini. "Sebelum semua siap, seharusnya aparatur kita sudah harus siap lebih dulu. Karena itu, kerjasama dengan LAN ini menurut saya sangat tepat dan pasti akan berdampak positif," sebut Awang.
Usai penandatanganan, Kepala LAN RI Agus Dwiyanto menjelaskan, kerja sama ini erat kaitannya dengan pengembangan inovasi dan diklat aparatur. Menurutnya, pengembangan inovasi aparatur sangat penting untuk menghadapi pemberlakuan MEA 2015.
Lanjut Agus, era pasar bebas ASEAN menuntut perubahan sikap mental aparatur pemerintah dengan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN). "Kerjasama ini akan menjadi basis bagi LAN dan Pemprov Kaltim untuk mempercepat pengembangan kompetensi ASN agar kita lebih percaya diri menghadapi era pasar bebas," ujar Agus Dwiyanto.
Agus Dwiyanto menambahkan Borneo Innovation Network akan menjadi embrio pengembangan lumbung inovasi di berbagai bidang untuk mempercepat perbaikan kualitas pemerintahan. Sebab menurut Agus, kunci dari kemampuan menghadapi globalisasi itu adalah kekuatan daya saing. Sedangkan kemampuan daya saing akan sangat ditentukan oleh kompetensi setiap aparatur pemerintahan.
Mendampingi Gubernur Awang Faroek Ishak dalam penandatanganan kerja sama itu antara lain Asisten Administrasi Setprov Kaltim Meiliana dan sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemprov Kaltim. (Humas Prov Kaltim/sul)