Penajam (ANTARA Kaltim) - Produksi rumput laut di Kabupaten Penajam Paser Utara, mencapai 1.000 ton per tahun dengan luas lahan penanaman berkisar 150 hektare.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman, Rabu mengungkapkan, jumlah produksi tersebut, masih cukup rendah dibanding dengan potensi pesisir yang ada di daerah itu.
Potensi pesisir untuk ditanami rumput laut di Penajam Paser Utara kata Ahmad Usman, mencapai 1.000 hektare, namun baru 150 hektare yang digarap petani.
Potensi pesisir tersebut lanjut Ahmad Usman belum dikelola secara maksimal, sehingga produksi rumput laut baru 1.000 ton per tahun.
"Jumlah itu masih cukup rendah dibandingkan dengan potensi pesisir yang ada yang belum difungsikan secara optimal dan hanya 15 persen yang tersentuh dari 1.000 hektare," ungkap Ahmad Usman.
Budidaya rumput laut menurut Ahmad Usman, memiliki nilai ekonomi yang cukup menjanjikan karena saat ini harga rumput laut berkisar Rp10 ribu hingga Rp12 ribu per kilogram.
Dinas Kelautan dan Perikanan Penajam Paser Utara kata dia, akan membenahi sistem pengelolaan untuk mengembangkan budidaya rumput laut tersebut.
"Peralatan jemur rumput laut juga harus dibenahi, tapi yang perlu diperhatikan adalah penyediaan koperasi untuk menampung rumput laut itu," kata Ahmad Usman.
Sampai saat ini lanjut Ahmad Usman, belum ada koperasi yang menampung hasil budidaya rumput laut tersebut sehingga harga sering tidak menentu.
"Kalau ada koperasi, maka harga mudah dikontrol pemerintah dan apabila petani kekurangan modal awal, bisa mengajukan pinjaman," katanya.
Selain itu lanjut Ahmad Usman, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh petani rumput laut sehingga produksi tidak optimal diantaranya, jika musim hujan air laut banyak bercampur air tawar yang membuat rumput laut tidak bisa tumbuh dengan baik.
Gelombang besar, tambahnya juga menjadi hambatan serius, karena selain menghambat pertumbuhan rumput laut, kualitas rumput laut juga akan menuruna akibat banyak endapan lain yang lengket .
"Penanaman rumput laut harus dilakukan agak ke dalam lagi, sehingga kendala yang terjadi bisa diminimalisir. Budidaya rumput laut yang aktif ada di wilayah Nipah-nipah, Sungai Paret, Sesulu, Tunan dan Desa Api-api. Hasil produksi rumput laut masih perlu ditingkatkan," ungkap Ahmad Usman. (*)