Sangatta (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga Kutai Timur (Kutim) saat ini masih kekurangan tenaga medis khususnya dokter spesialis, untuk pelayanan kesehatan khusus.
"Saat ini, kami masih kekurangan dokter spesialis. Jadi kalau sudah ada dokter spesialis, maka akan muncul kebutuhan-kebutuhan tenaga yang lain," kata Direktur RSUD Kudungga Kutai Timur dr. Muhammad Yusuf, di Sangatta, Rabu.
Ia menjelaskan, ideal RSUD Kudungga memiliki tujuh dokter spesialis yang wajib tersedia, yaitu dokter spesialis anak, kebidanan, penyakit dalam, dan bedah sebagai spesialis dasar.
Kemudian ditambah tiga spesialis penunjang yakni anestesi, patologi klinik (dokter laboratorium), dan radiologi.
Menurutnya ketujuh dokter spesialis tersebut menjadi fondasi penting dalam mendukung layanan kesehatan di rumah sakit..
Dikemukakannya dari tujuh tenaga medis spesialis tersebut, dokter laboratorium dan radiologi menjadi kunci dalam mendiagnosis penyakit dengan tepat.
Yusuf mengungkapkan salah satu yang menjadi perhatian dalam kelengkapan tenaga medis spesialis, yakni spesialis kebidanan yang saat ini hanya tersisa satu orang dokter.
Dengan kondisi ini, RSUD Kudungga tengah mengupayakan beberapa solusi untuk menambah jumlah dokter spesialis, antara lain melalui formasi CPNS dan program Pendayagunaan Dokter Spesialis (PGDS) dari Kementerian Kesehatan.
"RSUD Kudungga juga bisa melakukan kontrak langsung terhadap dokter spesialis jika memungkinkan," ungkapnya.
Yusuf menekankan akan terus meningkatkan layanan kepada masyarakat, meskipun hal itu menjadi pekerjaan rumah yang besar.
RSUD Kudungga Kutim kekurangan dokter s spesialis
Rabu, 16 April 2025 20:52 WIB

Direktur RSUD Kudungga Kutim, dr Muhammad Yusuf. (Antara Kaltim/Muhammad Hafif Nikolas)
Saat ini, kami masih kekurangan dokter spesialis. Jadi kalau sudah ada dokter spesialis, maka akan muncul kebutuhan-kebutuhan tenaga yang lain