Sangatta (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) siap optimalkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) untuk pengendalian harga pangan, sesuai arahan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Dalam SP2KP kami dapat memantau tiga pasar tradisional besar yang ada di Kutim, sebagai rujukan harga bahan pokok yang ada," kata Kepala Disperindag Kutim Nora Ramadhani, di Sangatta, Senin (17/3).
Dia menjelaskan SP2KP merupakan kebijakan dari Kemendag RI untuk memantau sejumlah harga dan ketersediaan bahan pangan di seluruh Indonesia. Sistem tersebut juga dapat memudahkan untuk mengetahui secara langsung kondisi bahan yang ada di pasar tradisional.
"Setiap hari kami selalu mengupdate harga dan stok pangan di SP2KP, biar masyarakat mengetahuinya," tuturnya.
Menurutnya data yang diupload pada SP2KP merupakan hasil laporan langsung dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) pasar yang ada di bawah naungan Disperindag Kutim.
Nora menyebutkan bahwa saat ini, pihaknya telah memiliki tiga UPTD pasar yaitu Pasar Induk Sangatta, Pasar Landasan Muara Wahau, dan Pasar Sangkulirang.
"Tiga UPTD pasar tersebut membawahi beberapa pasar-pasar rakyat lainnya," ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan dalam SP2KP yang dikelola Disperisdag Kutim memantau 50 komoditas bahan pokok dan penting. Seperti beras, cabai, minyak, daging, telur dan lainnya.
Disperindag Kutim juga akan bekerja sama dengan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistika, dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim untuk menyediakan videotron yang menampilkan harga pangan di pasar tradisional.
"Itu sudah kami rencanakan di Pasar Induk Sangatta, Insyaallah tahun ini sudah bisa direalisasikan," ujar Nora.