Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 membantu pengembangan peternakan di Provinsi Kaltim senilai Rp36 miliar, yakni dengan kegiatan yang dipercayakan kepada satuan kerja (satker).
"Terdapat empat satker yang mengelola kegiatan dengan dana tersebut, yakni tiga satker di Dinas Peternakan Kaltim dan satu satker di Dinas Peternakan Kabupaten Kutai Kartanegara," ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Jumat.
Tiga satker di Kaltim masing-masing mengelola anggaran yang berbeda, yakni sesuai dengan tugas dan fungsi dalam upaya meningkatkan kualitas dan populasi ternak di Kaltim, baik ternak sapi, domba, unggas, dan lainnya.
Misalnya, untuk Satker 06 Dinas Peternakan Kaltim mengelola dua kegiatan, yakni dana dekonsentrasi dengan nilai Rp7 miliar dan dana sebagai tugas pembantuan dari kegiatan pemerintah pusat dengan anggaran senilai Rp16,76 miliar.
Kemudian Satker 07 juga mengelola dua kegiatan, yakni pekerjaan dari dana dekonsentrasi dengan nilai Rp721,5 juta dan dana sebagai tugas pembantuan dengan nilai Rp2,92 miliar.
Pada Satker 08 juga mengelola dua kegiatan dari Kementerian Pertanian, yakni program dari dana dekonsentrasi senilai Rp300 juta dan kegiatan melalui tugas pembantuan dengan nilai Rp724 juta.
Sedangkan Satker Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di Kabupaten Kutai Kartanegara, dipercaya mengelola kegiatan dari Kementeria Pertanian dengan anggaran senilai Rp7,55 miliar, yakni dari program tugas pembantuan mandiri.
Menurut Dadang, semua kegiatan dari Kementerian Pertanian yang dananya diambilkan dari APBN tersebut, bertujuan untuk meningkatkan populasi dan kualitas ternak di Kaltim.
Di antara jenis peternakan yang sedang digiatkan peningkatannya di Kaltim adalah sapi. Hal ini dilakukan karena tingkat konsumsi daging sapi di Kaltim cukup tinggi. Hanya saja kebutuhan daging sapi untuk warga Kaltim belum mampu dipenuhi oleh peternak lokal.
Akibatnya, Kaltim harus mendatangkan sapi hidup dari daerah lain yang kemudian dipotong. Bahkan daging sapi beku juga masih didatangkan dari luar daerah. Untuk itu, kegiatan yang mendapat dukungan pusat ini diharapkan mampu meningkatkan populasi ternak di Kaltim. (*)
Pemerintah Pusat Bantu Pengembangan Peternakan Kaltim
Jumat, 26 Desember 2014 14:29 WIB