Samarinda (ANTARA) - Ahli gizi dari Rumah Sakit Samarinda Medika Citra (RS SMC) Hersiani Tandi menekankan pentingnya sajian makanan dengan gizi seimbang bagi keluarga dengan komposisi lengkap yang memenuhi kebutuhan tubuh.
"Makanan bergizi seimbang harus mengandung lima kelompok pangan, yaitu makanan pokok sebagai sumber karbohidrat, lauk pauk sebagai sumber protein dan lemak, serta sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral," ujar Hersiani di Samarinda, Sabtu.
Ia menjelaskan, pemenuhan gizi seimbang perlu disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu. Faktor usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, dan aktivitas fisik mempengaruhi kebutuhan gizi masing-masing anggota keluarga.
"Porsi makan anak-anak tentu berbeda dengan orang dewasa. Komposisi makanannya bisa sama, namun jumlahnya harus disesuaikan," katanya.
Hersiani juga menyoroti pentingnya memperhatikan pola makan. Idealnya, konsumsi makanan dilakukan tiga kali sehari sebagai makanan utama dan dua kali sebagai makanan selingan.
"Sayangnya, seiring pergeseran zaman, pola makan masyarakat cenderung didominasi makanan tinggi kalori, gula, dan lemak. Hal ini perlu diwaspadai," ujar Hersiani.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa stigma makanan bergizi harus mahal perlu dihilangkan.
"Makanan bergizi seimbang dapat diperoleh dari bahan makanan sederhana yang mudah dijangkau. Kuncinya adalah variasi dan komposisi yang tepat," katanya.
Hersiani memberikan contoh, untuk anak usia 6-8 bulan, sayur dan buah berperan sebagai makanan tambahan. Namun, setelah usia dua tahun ke atas, sayur dan buah menjadi komponen wajib dalam menu makan.
"Begitu pula dengan orang dewasa, sayur dan buah merupakan bagian tak terpisahkan dari piring makan," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat agar lebih cermat dalam memilih dan menyajikan makanan bagi keluarga.
"Melalui pemahaman yang lebih baik tentang gizi seimbang, masyarakat dapat menciptakan generasi yang sehat dan produktif," ucap Hersiani.