Kota Balikpapan (ANTARA) - Mencatatkan gedung Garuda Rescue Nusantara (GRN) sebagai gedung dengan desain atap berbentuk burung garuda terbesar di Indonesia, ternyata juga membanggakan sang pencatat, yakni Museum Rekor Indonesia atau MURI.
“Jika biasanya yang bangga itu adalah yang menerima rekor MURI, kali ini kamilah (MURI) yang merasa bangga dapat memberikan rekor ini kepada PT Putra Perkasa Abadi,” kata Senior Manager MURI Triyono di Balikpapan, Kamis.
Sebelumnya, Triyono menyerahkan langsung Piagam Rekor MURI tersebut kepada Presiden Direktur PT Putra Perkasa Abadi (PPA) Joko Triraharjo di acara pembukaan The 21st Indonesian Fire and Rescue Challenge 2024 yang digelar di halaman GRN di Karang Joang, Kawasan Industri Kariangau, Balikpapan, Rabu 23/10 malam.
”Kami bangga atas dedikasi dan inovasi PPA untuk kemajuan dunia penyelamatan dan pertolongan dan kemajuan para penyelamat dan penolong di Indonesia” ujar Triyono.
Seperti dijelaskan oleh Joko Triraharjo, PPA menjadikan GRN sebagai pusat pendidikan dan latihan penyelamatan dan pertolongan dalam berbagai keadaan darurat. Di ketiga gedung GRN tersedia sejumlah fasilitas untuk berbagai skenario kedaruratan.
Di gedung pertama misalnya ada kolam renang untuk simulasi penyelamatan keadaan darurat di air, di gedung tengah ada fasilitas untuk latihan penyelamatan di ketinggian.
Juga tersedia ruang-ruang yang bisa dijadikan kelas tempat diskusi dan presentasi di gedung utama.
“Kami Ingin mendedikasikan GRN sebagai pusat pelatihan dan rumah rescuer Indonesia dengan mengusung misi membangun bangsa, menolong sesama,” kata Presiden Direktur PPA Joko Triraharjo.
Gedung Garuda Rescue Nusantara atau GRN menjadi gedung dengan desain atap berbentuk burung garuda terbesar di Indonesia dan masuk rekor MURI dengan rentangan sayap mencapai 97,7 meter dari ujung ke ujung.
Garuda itu melingkupi dan menjadi atap bagi tiga bangunan empat lantai di bawahnya sekaligus. Badannya yang berada di gedung tengah, dari paruh hingga ekornya membentang sepanjang 41,7 meter.
Garuda GRN ini juga ”terbang” di ketinggian 24,5 meter dari permukaan tanah. Kontraktor PT Prohaba Jaya Mandiri menggunakan panel logam tahan karat untuk membentuk badan dan sayap garuda tersebut.
”Sampai saat ini, inilah bangunan gedung dengan desain burung garuda terbesar di Indonesia,” kata Ketua Umum Badan Pengurus Nasional Asosiasi Kontraktor Bangunan Konstruksi Indonesia (AKBARINDO) Agusti Mirawan. PT Prohaba adalah anggota AKBARINDO.
Menurut perancang gedung GRN Adri Thanada, atap berbentuk burung garuda sedang terbang tersebut memiliki filosofi mengayomi, melindungi, dan membawa personel penyelamat dan penolong atau rescuer Indonesia lebih maju.