Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pengprov Persatuan Menembak Seluruh Indonesia (Perbakin) Kalimantan Timur mengeluhkan minimnya sarana berlatih para atlet menembak Kaltim yang akan diterjunkan dalam PON 2016 Jawa Barat.
Ketua Bidang Target Perbakin Kaltim Sarwono Hidayat di Samarinda, Kaltim, Selasa, mengatakan, sejauh ini belum ada peralatan berupa senjata yang menjadi aset pengprov Perbakin Kaltim, sehingga untuk melaksanakan latihan rutin masih menggunakan peralatan pribadi atlet.
Bahkan, lanjut Sarwono, beberapa atlet terpaksa harus meminjam senjata milik rekan mereka untuk latihan sehari-hari.
"Kondisinya bergantian, senjata milik pribadi atlet terpaksa saling dipinjamkan kepada teman mereka. Jadi bisa saja satu senjata digunakan untuk berlatih dua hingga tiga orang atlet," jelas Sarwono.
Padahal dalam olahraga menembak, peralatan berupa senjata perlu dikuasai seorang atlet untuk memudahkan proses adaptasinya saat bertanding, demi mencapai target yang diinginkan.
"Kalau mereka tidak mengenal senjatanya, tentunya sulit bagi mereka untuk berprestasi, mungkin begitulah logika berpikirnya," jelas Sarwono.
Menurut Sarwono, pada PON 2012 di Riau, penembak Kaltim bisa meraih dua emas karena ada dukungan alat latihan melalui sumbangan tiga buah senjata dari perusahaan tambang Kaltim Prima Coal( KPC).
Ketika itu satu atlet punya satu senjata untuk latihan dan bertanding, dan dibuktikan dengan pretasi dua emas di PON 2012.
"Kami tidak berharap terlalu muluk, minimal satu orang atlet kita bisa memiliki satu senjata yang bisa digunakannya untuk latihan dan bertanding, saya rasa bila itu terpenuhi persiapan PON 2016 sudah tidak ada masalah lagi," jelas Sarwono.
Sarwono mengaku iri dengan tim Kalimantan Selatan, yang selalu mengikuti kejuaraan nasional dengan menurunkan full tim, dan didukung dengan peralatan lengkap.
"Saya rasa wajar bagi tim Kalsel yang bisa merebut juara umum pada kejurnas Awang Faroek Ishak Cup III/2014, karena memang mereka turun full tim dengan peralatan yang lengkap," tegas Sarwono. (*)