Rumah singgah dengan pelayanan holistik direncanakan pemerintah pusat dibangun di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, sebagai daerah mitra Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia.
Rumah singgah dengan pelayanan holistik ditujukan sebagai unit pelaksana teknis (UPT) Kota Nusantara dalam memberikan dukungan kepada masyarakat dengan masalah sosial, kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Penajam Paser Utara Saidin di Penajam, Senin, terutama orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Utamanya ODGJ, tapi difungsikan sebagai UPT integrasi pelayanan yang holistik (menyeluruh) kepada individu dengan masalah sosial lainnya, seperti narkoba," jelasnya lagi.
Pembangunan rumah singgah pelayanan holistik tersebut merupakan bagian dari persiapan menyambut kehadiran ibu kota baru Indonesia yang sedang dibangun di Kecamatan Sepaku, sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Seiring perkembangan Kota Nusantara bakal menarik perhatian banyak orang, menurut dia, diperkirakan meningkatkan aktivitas sosial di ibu kota baru Indonesia dan daerah sekitar, termasuk di Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Pemerintah kabupaten inisiatif siapkan rumah singgah yang disambut positif pemerintah pusat, saat ini masih tahap perencanaan dengan anggaran dari pemerintah pusat," ujarnya.
Pemerintah pusat menginginkan pembangunan rumah singgah dilaksanakan dan rampung pada 2025, lanjut dia, dan lokasi ditetapkan di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam.
Persiapan pembangunan rumah singgah tersebut juga ditunjang dengan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan mumpuni, karena seiring perkembangan Kota Nusantara, tingkat permasalahan sosial juga bakal meningkat.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Sosial untuk memperkuat program dan membuat keputusan mengantisipasi permasalahan sosial yang mungkin akan terjadi.
Pemerintah kabupaten menunjukkan komitmen mendukung keberadaan ibu kota baru Indonesia, menurut dia, dengan inisiatif program termasuk rumah singgah dengan pelayanan yang holistik untuk mengatasi permasalahan sosial.
Pemerintah kabupaten juga mengusulkan pembangunan kantor berdekatan dengan rumah singgah agar dapat maksimal menjalankan program penanganan permasalahan sosial, demikian Saidin.