Anggana, Kaltim (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Balikpapan, Kalimantan Timur pada hari ketiga tetap melakukan pencarian terhadap seorang sekuriti perusahaan yang dilaporkan diterkam buaya, meski pada Selasa (6/8) telah menemukan potongan tubuh korban.
Korban diterkam buaya tersebut adalah sekuriti Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS), dengan tempat kerja sekaligus tempat kejadian di Desa Handil Terusan, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar)
"Tim rescue sudah diturunkan melakukan pencarian sejak hari pertama kejadian atau pada Senin (5/8), dua hari lalu. Jarak antara KPP Balikpapan ke lokasi kejadian sekira 144 kilometer," ujar Kepala Seksi Operasi KPP Balikpapan Endrow Sasmita di Anggana, Rabu.
Hasil operasi kemarin, lanjutnya, pada pukul 16.40 Wita Tim SAR Gabungan menemukan potongan tubuh (kepala) korban sejauh 2,16 km ke arah hulu sungai atau barat daya dari lokasi kejadian.
Kemudian pada pukul 17.00 Wita Tim SAR Gabungan kembali menemukan potongan tubuh korban (kaki kanan) sejauh 2,26 km ke arah barat daya dari lokasi kejadian.
Selanjutnya pada pukul 18.30 Wita Tim SAR Gabungan menghentikan sementara pencarian korban karena hari sudah gelap.
Sedangkan untuk Rabu ini, lanjutnya, mulai pukul 07.00 Wita tadi Tim SAR Gabungan melakukan pertemuan kecil untuk membahas teknis pencarian dan pembagian regu, dengan keputusan dibagi dua regu.
Tim SAR Gabungan pertama melakukan penyisiran sekitar 4 km ke arah hilir menggunakan speed boat milik PHSS dengan metode tracking, sedangkan regu kedua melakukan penyisiran sejauh 4 km ke arah hulu dari lokasi kejadian menggunakan perahu karet Basarnas dibantu drone sebagai pendukung pencarian visual udara.
Unsur yang terlibat dalam pencarian adalah Tim Rescue KPP Balikpapan, Polairud Polda Kaltim, Polairud Polres Kukar, Damkarmatan Kukar, Sekuriti PHSS, keluarga korban, dan warga Handil Terusan.
"Perlengkapan yang digunakan meliputi rescue car tipe II, perahu karet, speed boat, perlengkapan air, aqua eye, drone, perlengkapan komunikasi, dan perlengkapan medis," kata Endrow.