Kutai Kartanegara (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur memacu investasi tiga sektor ekonomi bersumber daya terbarukan dengan memberikan jaminan kemudahan pelayanan kepada para investor.
"Kami menjamin kemudahan bagi investor untuk berinvestasi di Kutai Kartanegara. Saat ini sektor pertambangan memang masih mendominasi. Tapi, kami juga fokus pada pengembangan sektor perkebunan, pangan, dan kegiatan ekonomi lainnya," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kukar Alfian Noor di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Minggu.
Arahan Bupati Kutai Kartanegara terkait investasi dan peningkatan bidang usaha, lanjut Alfian, yaitu pembangunan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Di Kukar, sektor pertambangan menyumbang hampir 60 persen pembangunan dan investasi yang dinilai tak berkelanjutan pada masa datang. Maka, Pemkab Kukar saat ini mendorong investasi dan usaha pada sumber daya alam yang dapat diperbarui.
"Kami mendorong investasi ke perkebunan dan pertanian tanaman pangan pada sisi hilirisasi," katanya.
Baca juga: Realisasi investasi Kaltim triwulan I 2024 capai 22,01 persen
Sejumlah kecamatan di Kukar telah ditetapkan sebagai kawasan pengembangan pertanian. Kutai Kartanegara juga menargetkan sektor pertanian itu menjadi lumbung pangan Kaltim guna mendukung Ibu Kota Nusantara.
Alfian menyebut sejumlah inovasi telah dilakukan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kukar. Salah satunya adalah pelayanan izin langsung di tempat sehingga memungkinkan input berkas secara cepat .
"Kami juga memiliki program jemput bola, di mana tim kami akan mengunjungi kecamatan-kecamatan untuk membantu proses perizinan," ujarnya.
DPMPTSP Kukar juga mengeksplorasi penggunaan
metaverse untuk proses perizinan. "Itu memungkinkan masyarakat untuk melakukan proses perizinan dan konsultasi secara langsung melalui ponsel, tanpa harus datang ke kantor kami," kata Alfian.
Baca juga: Pemprov Kaltim tawarkan investasi kelautan ke pengusaha China
Alfian menambahkan DPMPTSP Kukar telah melakukan survei pendahuluan terkait peta potensi zonasi industri hilirisasi untuk komoditas rumput laut dan pasir kuarsa.
Pemetaan zona industri hilirisasi itu bertujuan menyusun kajian investment project ready to offer (IPRO) guna meningkatkan minat investor di masa depan melalui identifikasi dan pemanfaatan potensi yang dimiliki oleh Kutai Kartanegara.